Hadila.co.id – Banyak orang tua di zaman sekarang mengalami kesulitan untuk melatih kedisiplinan pada anaknya. Bahkan orang tua terbaik pun kadang juga mengalami hal yang sama untuk buah hati mereka Disiplin.
Bagaimana cara yang tepat untuk orang tua “mendisiplinkan” balita? Beberapa orang tak jarang melakukan kekerasan atau hukuman, tetapi bukan itu yang sedang kita bicarakan. Seperti yang dilihat oleh banyak pakar pengasuhan anak, disiplin adalah tentang menetapkan aturan untuk menghentikan si kecil melakukan perilaku yang agresif (memukul dan menggigit), perilaku berbahaya, dan juga tindakan yang kurang pantas seperti melempar barang atau makanan pada orang lain.
Untuk Sahabat Hadila ada beberapa tips melatih kedisiplinan pada si kecil, dengan menerapkan beberapa tips di bawah tentu akan membantu Sahabat Hadila melatih si kecil.
Berikut tips melatih kedisiplinan dilansir Hadila.co.id dari parents.com, Rabu (10/04/2019):
1. Tunjukkan Sikap Anda
“Jika Anda selalu berkata “Jangan” maka si kecil akan cenderung terbiasa dan mengabaikannya,” ujar Pearson, Penulis dari buku ‘The Discipline Miracle’.
Jangan hanya berkata “Jangan” pada anak, tapi juga jelaskan mengapa hal tersebut tidak dibolehkan. Selain itu tentukan batasan-batasan dan konsekuensi yang sesuai apabila anak melanggarnya.
Berkata “Jangan” pada anak hanya akan membuatnya mengabaikan Anda, dari pada berkata “Jangan kotori kamarmu”, lebih baik buat si kecil terbiasa membersihkan kamar dengan mengajaknya untuk membersihkan kamarnya bersama Anda.
2. Kenali Penyebab Anak Berperilaku Buruk
Beberapa perilaku buruk dapat dicegah selama Anda dapat mengantisipasi apa yang akan memicu perilaku tersebut dan Anda dapat membuat rencana yang jelas, seperti menyingkirkan benda-benda yang bisa memicu perilaku buruk si kecil.
Jika anak Anda sering mengambil barang di rak toko dan memainkannya saat berbelanja, maka Anda dapat membawa mainan kesukaannya sebelum berbelanja. Berikan mainan itu pada si kecil agar ia tidak tertarik pada barang-barang di rak toko.
3. Lakukan Pencegahan
Beberapa anak bertindak kurang baik ketika mereka lapar, lelah, atau bosan. Jika anak Anda cenderung bahagia dan berenergi di pagi hari tetapi lelah dan kesal setelah makan siang, maka lebih baik ajak anak berbergian atau berkatifitas pada saat ia dalam mood yang baik. Selain itu ajarkan pada si kecil sikap seperti apa yang Anda ingin ia lakukan saat berpergian.
4. Konsisten
“Antara usia 2 hingga 3 tahun, anak-anak sedang belajar untuk memahami bagaimana perilaku mereka berdampak pada orang-orang di sekitar mereka,” ujar Claire Lerner, LCSW, direktur Zero to Three, sebuah organisasi nirlaba nasional yang mempromosikan perkembangan kesehatan bayi dan balita.
“Jika reaksi Anda terhadap suatu situasi terus berubah, suatu hari Anda membiarkan anak melempar bola ke rumah dan selanjutnya tidak Anda akan membingungkannya dengan respon yang beragam.”
Jika Anda selalu merespon dengan cara yang sama, ia mungkin akan mempelajari pelajaran apa yang ia dapat setelah empat atau lima kali.
5. Jangan Emosional
Tentu, sulit untuk tetap tenang ketika anak Anda yang berusia 3 tahun menolak untuk menyikat giginya setiap malam. Tetapi jika Anda berteriak dan marah, pesan yang Anda coba kirim akan hilang dan situasinya akan meningkat, cepat.
“Ketika seorang anak dibanjiri dengan suasana hati orang tua yang negatif, dia akan melihat emosi dan tidak akan mendengar apa yang Anda katakan,” saran mendiang William Coleman, MD, profesor pediatri di University of North Carolina Medical School di Chapel Hill.
Memang, reaksi marah hanya akan meningkatkan nilai hiburan untuk anak Anda, jadi tahanlah keinginan untuk meninggikan suara. Ambil napas dalam-dalam, hitung sampai tiga, istighfar dan menundukklah. Sampaikanlah teguran dengan serius dan tegas pada anak Anda.
6. Berikan Teladan yang Baik
Jadilah orang tua yang baik, berikan contoh pada anak mengenai bagaimana seharusnya ia bersikap, pada usia balita tentu akan mudah bagi anak menirukan perilaku orang-orang disekitarnya. Manfaatkan masa ini untuk membentuk pribadi anak yang disiplin dengan memberikannya contoh yang baik.
Selain mencontohkan langsung orang tua juga dapat memberikan contoh pada anak melalui bacaan, dongeng atau gambar-gambar yang dapat merangsang anak untuk meniru.
Oleh sebab itu penting bagi orang tua untuk membacakan buku yang baik, nah untuk orang tua Majalah Cilukba dan Cilukba Junior adalah majalah yang tepat bagi si kecil. Majalah Cilukba dan Cilukba Junior dapat memberikan si kecil contoh yang baik melalui dongeng dan cerita-cerita yang ada didalamnya, selain membantu anak menjadi pribadi yang disiplin, Majalah Cilukba dan Cilukba Junior juga dapat menanamkan nilai Islami pada anak.
(Muh Syaifudin Bachtiar)