Mau Pasang Target kepada Anak? Perhatikan 5 Hal Berikut Ini…

Mau Pasang Target kepada Anak? Perhatikan 5 Hal Berikut Ini…

Hadila – Asalamualaikum Ustazah, bolehkah orang tua memasang target untuk anaknya? Misal anak umur sekian harus bisa membaca Al-Qur’an, umur sekian harus sudah mandiri.  Lalu faktor apa saja yang harus diperhatikan ketika ingin memberi target ke anaknya?(Ina)

 Konsultan: Ustazah Budhy Lestari, S.Psi., Psikolog (Lembaga Psikologi Obsesi)

Pertanyaan itu kerap muncul di benak kita. Saya kira wajar orang tua mempunyai sekian harapan kebaikan ada pada diri anaknya dan hal itulah yang akan memicu orang tua untuk berusaha secara bijak mendampingi anak untuk mencapainya. Akan tetapi, perlu kita pahami bahwa makna harapan di sini berbeda dengan tuntutan. Nah yang kita lakukan adalah menghadirkan sekian harapan atas diri anak tetapi dengan mempertimbangkan kenyataan segala potensi dalam diri anak. Harapan-harapan itu menjadi tujuan yang akan kita raih dengan sekian proses pendampingan terhadap anak. Tujuan ini maknanya adalah segala sesuatu yang berasal dari keinginan dan kebutuhan anak sendiri sehingga akan memunculkan kecenderungan tekad dan usaha keras untuk mencapai tujuan dan kelak harapannya anak akan menjadi orang yang sukses. Kita samakan persepsi kita. Inilah yang dimaksud dengan target orang tua terhadap anak dalam pembahasan ini.

Berikut ini ada beberapa hal yang kita lakukan untuk merancang tujuan atau target kepada anak kita :

Pertama, memulai dari hal keseharian dengan cara berlatih membuat target jangka pendek. Jadikan aktivitas sehari-hari sebagai sarana latihan untuk membuat target kedisiplinan. Misalnya membiasakan salat berjamaah yang tadinya baru mampu 2 kali ke masjid dalam waktu 1 bulan dinaikkan jadi 3 kali dan berkala naik hingga full 5 kali, membiasakan membaca buku dari yang tidak teratur menjadi minimal sebulan 1 buku, membiasakan untuk berbicara dengan bahasa halus kepada orang yang lebih tua, dan kebiasaan-kebiasaan lain yang terkait dengan keseharian anak perlahan kita sounding agar menjadi pola positif dalam diri anak

Kedua, bantu anak untuk mampu mengevaluasi atas target yang telah dibuat. Secara berkala kita agendakan waktu untuk mengevaluasi atas apa yang sudah dilakukan anak, apa saja yang sudah terpenuhi dan apa saja yang belum ? Lalu dicari tahu ada kendala apa sehingga tidak dapat terpenuhi ? Selanjutnya adalah dipandu bagaiamana caranya agar semua kendala itu dapat teratasi.

Ketiga, dukung perilaku positifnya dengan bimbingan, arahan, dan support moril berupa pujian dan bila perlu beri hadiah agar anak semakin termotivasi untuk mengulangi perilaku positifnya sehingga menjadi suatu kebiasaan yang spontan.

Keempat, apabila anak melakukan kekeliruan itu merupakan hal yang wajar, tidak perlu kita marah secara berlebihan, akan tetapi arahkan dia agar menyadari kekeliruannya dan menjadikan itu proses pembelajaran agar ke depan tidak mengulangi lagi.

Kelima, melatih anak untuk membuat target jangka panjang, Misalnya target tahunan ingin mencapai apa saja? Begitu pula target 3 tahun ke depan, target 5 tahun ke depan, dan seterusnya. Dengan membuat target jangka panjang ini diharapkan anak mampu berlatif berpikir visoner, mampu mengenal diri, mengetahui apa kelebihan dan kekurangannya serta apa saja potensi yang ada dalam dirinya yang kelak akan bermanfaat bagi masa depannya.

Demikian Ayah Bunda, sempoga bermanfaat dan selamat mendampingi ananda berproses meraih mimpinya. <Dimuat di Majalah Hadila Edisi Februari 2021>

Eni Widiastuti
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos