Jangan jadi Rumput, yang Kehadirannya Tak Diinginkan Tanaman Lain

Jangan jadi Rumput, yang Kehadirannya Tak Diinginkan Tanaman Lain

Hadila.co.id Rumput tetangga lebih hijau, sebuah ungkapan atau peribahasa yang sudah familiar di telinga kita, meskipun siapa pembuat peribahasa tersebut hampir semua tidak tahu.

Mencermati pilihan kata “rumput” dalam peribahasa tersebut, menarik untuk diulas lebih lanjut, kenapa memilih memakai diksi “rumput”? Kenapa tidak memakai diksi padi atau jagung atau kacang atau tanaman yang lain?

High Heels dalam Kacamata Islam dan Kesehatan

Rumput adalah Parasit

Di dunia pertanian, kita semua tahu bahwa terminologi “rumput” adalah tanaman parasit atau tanaman pengganggu, bukan tanaman inti. Rumput tumbuh dengan sendirinya, di sela-sela tanaman inti (padi, jagung, kacang dll).

Sebagai tanaman pengganggu atau parasit, hadirnya rumput jelas tidak dikehendaki petani, karena rumput membawa pengaruh buruk bagi tanaman inti. Oleh karenanya, hadirnya rumput menambah beban pekerjaan bagi petani. Kalau rumput tidak disiangi (dibasmi), bisa-bisa tanaman inti tidak tumbuh baik karena gizi yang ada di pupuk yang justru dinikmati oleh rumput.

Muhasabah Diri, Bersyukur dengan Cara Berbagi

Saat petani mengolah ladang, suka atau tidak suka, kehadiran rumput adalah niscaya. Siapa menanam padi, pasti tumbuh juga rumput, namun siapa yang menanam rumput tidak mungkin akan tumbuh padi.

Jika rumput tidak cepat disiangi, gagal panen sangat mungkin terjadi. Demikian pula dalam menjalani kehidupan rumah tangga, hadirnya “rumput tetangga” adalah parasit yang bisa merusak rumah tangga kita.

Pentingnya Sifat Jujur dan Amanah bagi Seorang Muslim

Jangan Jadi Rumput Hijau

Kalau ada istilah “rumput tetangga” mestinya ada juga “tanaman inti tetangga”. Dalam dunia peran, ada peran protagonis (tokoh baik) dan ada peran antagonis (tokoh jahat). Peran tokoh jahat diperankan oleh rumput, sementara tokoh baik diperankan oleh tanaman inti.

Oleh karenanya, jangan mau jadi rumput (tokoh antagonis). Kalau ada banyak orang yang terpesona pada “rumput tetangga yang lebih hijau”, sebenarnya mereka  sedang terpesona pada parasit atau pengganggu. Mereka mungkin lupa, bahwa yang hijau tersebut adalah rumput, bukan tanaman inti.

Memilih Takdir Mensyukuri Nikmat, Kunci Keluarga Tetap Harmonis

Tabiat rumput memang hadir tanpa diminta, suka mencampuri, suka mengganggu dan mengambil hak yang lain. Jangan biarkan dari rumah tangga kita tumbuh “rumput hijau” dengan liar, yang sudah pasti akan merusak tanaman inti di ladang kita. Bahkan, diam-diam tetangga sekitar juga khawatir “rumput hijau” yang tumbuh subur di ladang kita.<>

Bachtiar
AUTHOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos