Umat Islam Perlu Memahami Strategi Musuh

Umat Islam Perlu Memahami Strategi Musuh
Sumber gambar: muhendisbeyinler.net

Hadila.co.id — Umat Islam di penjuru dunia berduka melihat saudara di Palestina di bombardir oleh Israel. Melihat kebiadaban Israel seperti itu, lembaga yang punya otoritas bertindak hanya bungkam tanpa suara dan usaha. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diharapkan mampu menghentikan kebiadaban itu ternyata tidak mampu berbuat apa-apa. Bahkan komentar sekjen PBB, Ban ki Moon (2014), terkesan memberikan restu terhadap aksi teror Israel. Amerika Serikat dan sekutunya sekali lagi memperlihatkan standar gandanya ketika melihat aksi tentara Israel yang jelas-jelas melanggar HAM.

Mandulnya PBB serta diamnya AS dan sekutunya tidak membuat ciut nyali para pejuang HAMAS Palestina. Para mujahidin itu terus melakukan perlawanan dan cukup menyiutkan nyali tentara Israel yang akhirnya menawarkan genjatan senjata. Genjatan senjata pun tak bertahan lama, karena permintaan pembukaan blokade jalur Gaza tidak digubris oleh Israel. Kontak senjata pun kembali meletus.

Ditengah kabar Palestina, muncullah isu; ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang berhasil menyedot atensi masyarakat di seluruh dunia dengan berbagai tindakan kontroversialnya. Berbagai reaksi dan komentar dari para tokoh pun bermunculan, berikut berbagai antisipasi untuk menghambat pergerakannya. ISIS berhasil muncul di saat yang ‘tepat’, menyedot perhatian masyarakat hingga melupakan peristiwa-peristiwa yang jauh lebih penting untuk disikapi.

Banyak pihak yang mencurigai bahwa kemunculan ISIS ini ‘by design’ dengan beberapa tujuan. Pertama, ISIS dimunculkan saat terjadi pembantai Israel terhadap warga Palestina. ISIS menjadi isu tandingan, sengaja dibesarkan dengan media barat untuk mengalihkan perhatian masyarakat sehingga masyarakat melupakan teror Israel di Palestina. Masyarakat juga sibuk mengomentari ISIS di Indonesia dan lupa mewaspadai gerakan komunis yang sedang mengorganisir kekuatannya untuk menguasai Negara ini.

Kedua, ISIS diciptakan untuk membuat stereotype Islam menjadi muram. Islam ingin dikesankan sebagai sebuah agama teror, antitoleransi dan perbedaan serta kejam melebihi kekejaman Israel terhadap Palestina. Masyarakat disuguhkan tontonan bahwa ketika ada gerakan Islam selalu identik dengan pertumpahan darah. Sehingga masyarakat dunia harus menolak jika ada gerakan Islam yang sedang memperjuangkan eksistensinya di berbagai Negara. Diciptakanlah rasa takut (phobia) kepada masyarakat tentang Islam. Dan inilah memang strategi musuh Islam untuk melumpuhkan gerakan Islam yang mulai berkembang di berbagai belahan dunia.

[Oleh: Robby Muhammad Bilhaq | Dimuat Hadila Edisi September 2014]

Redaksi
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos