Senin Pagi yang Sibuk

Senin Pagi yang Sibuk

Hadila.co.id — Setiap orangtua yang memiliki anak kelas Play Group hingga SMA tentu akan merasakan suasana Senin pagi yang sibuk dan mendebarkan bagi seluruh anggota keluarga. Kedua orangtua yang kebetulan bekerja di luar rumah harus berangkat lebih pagi dari hari biasanya, anak-anak pun harus menyesuaikan suasana yang lebih formal setelah Sabtu dan Minggu mereka libur. Jelasnya, dengan suasana tersebut biasanya akan muncul fenomena seperti:

Pertama, tingkat emosi orangtua lebih tinggi dari biasanya karena mereka dituntut untuk menyelesaiakan lebih banyak aktivitas dan tugas dengan waktu yang terbatas. Mereka juga dituntut berangkat lebih pagi agar tidak terjebak macet.

Kedua, anak terasa lebih sulit diatur daripada hari lainnya. Hal ini tidak lepas dari kondisi hati dan emosi orangtua yang lebih tinggi di Hari Senin. Ketiga, semua anggota keluarga sibuk sendiri karena biasanya di awal pekan jumlah tugas dan aktivitas lebih banyak.

Keempat, beberapa orangtua berkompromi dengan membantu tanggung jawab anak. Misal, kembali menyuapi anak padahal mereka sudah bisa sendiri.

Kondisi di atas mengakibatkan orangtua seringkali marah-marah, anak cenderung lebih sulit dikendalikan, dan kebiasaan baik yang mulai tertanam pada anak kembali hilang. Lebih parah lagi situasi yang sebenarnya berulang dan dapat diantisipasi oleh orangtua ini, akhirnya menjadi kondisi rutin yang berlanjut hingga beberapa hari selanjutnya. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua agar bisa menghindari situasi di atas:

Pertama, membicarakan bersama seluruh anggota keluarga tentang tanggung jawab dan kegiatan yang harus mereka lakukan di pagi hari khususnya Hari Senin. Kedua, membantu anak mengurangi kegiatan pagi yang sebenarnya dapat mereka lakukan saat malam. Seperti merapikan tas dan alat sekolah lainya.

Ketiga, tetap bersikap tenang walaupun menghadapi pemogokan anak. Seperti, anak sulit bangun tidur dibandingkan hari lainnya. Hilangnya perasaan tenang dan tidak mampu mengontrol diri justru membuat anak lebih sulit dikendalikan. Keempat, dalam kondisi tertentu biarkan anak terlambat ke sekolah agar mereka bisa merasakan akibat dari perilakunya yang tidak segera melaksanakan tugas paginya. Jangan sampai anak kita tidak pernah terlambat datang ke sekolah karena kebaikan kita mengambil tugas yang sebenarnya telah menjadi tanggung jawab mereka.<Ditulis oleh Miftahul Jinan pada Majalah Hadila Edisi Mei 2015, Tema; Modern Minus Sopan Santun>

 

Admin Hadila
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos