Penghargaan Orangtua kepada Anak, yang Merusak

Penghargaan Orangtua kepada Anak, yang Merusak

Hadila.co.id –– Pagi itu saya menemukan keanehan pada anak saya, yaitu dia begitu bersemangat ketika diajak silaturahmi ke rumah saudara. Padahal dalam kondisi normal, silaturahmi ke rumah saudara adalah salah satu kegiatan yang kurang disenangi olehnya. Biasanya yang kita lakukan—salah satunya dengan menawarinya pergi ke toko buku untuk membeli sejumlah buku. Selidik punya selidik dia telah dijanjikan oleh mamanya untuk memakai tab selama di perjalanan dan rumah saudara.

Tentu penghargaan dan tawaran ini tidak sama dibandingkan dengan tawaran pergi ke toko buku. Pada penghargaan ke toko buku, maka dampaknya adalah anak ketagihan untuk membaca dan memiliki buku. Dampak ini justru positif bagi anak ke depannya. Namun, memberi penghargaan anak berupa kesempatan bermain gadget dapat dikhawatirkan mendorong anak untuk kecanduan terhadap gadget di masa depan.

Ini fakta riil yang saya dapatkan tentang orangtua yang memberi penghargaan berupa kesempatan bermain gadget. Ada seorang bapak yang memiliki seorang anak laki-laki cerdas. Orangtua ini memberi target pada anaknya untuk menghafal beberapa juz dalam Alquran. Untuk setiap target yang terlampaui, dia memberi kesempatan anak untuk bermain dengan gadget. Cara ini awalnya sangat sukses, dan beberapa lembar Alquran dapat dengan cepat dihafalkan.

Semakin lama penghargaan dengan kesempatan bermain gadget semakin tidak menarik, hingga muncul ide dari anaknya untuk meminta dibelikan handphone (HP) jika mampu menghafal satu juz Alquran. Tentu tawaran ini sangat menarik bagi anak dan orangtua. Akhirnya terjadi kesepakatan, jika anak mampu menghafal satu juz maka dia akan dibelikan HP terbaru. Alhamdulillah, target tersebut dengan cepat dapat dilakukan oleh anak dan dia mendapatkan HP terbaru sesuai kesepakatan. Namun, perjalanan selanjutnya justru terjadi kebalikannya.

Seiring waktu yang digunakan oleh anak mayoritas untuk bermain HP, maka program hafalannya menjadi tersendat. Target hafalannya tidak secepat sebelumnya, bahkan banyak ayat-ayat Alquran yang telah dihafal menjadi terlupakan. Akhirnya bapak tersebut menyadari bahwa penghargaan bermain dan memiliki gadget untuk jangka pendek memang menguntungkan, tetapi jangka panjangnya justru merusak anak.

Dari fenomena ini sebagai orangtua kita perlu berfikir jauh tentang penghargaan yang kita berikan kepada anak. Kita perlu mempertimbangkan masak-masak jenis penghargaan tersebut, jangan justru merusak mereka bukan malah membangunnya. <Dimuat di Rubrik Kolom Ayah, Asuhan Ustaz Jinan, di Majalah Hadila Edisi 120>

Redaksi
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos