Menyiapkan Masa Depan Anak Berkualitas

Menyiapkan Masa Depan Anak Berkualitas
Sumber gambar: Popmama.com

Hadila.co.id — Rasulullah Saw sangat penyayang terhadap anak-anak, baik terhadap keturunan beliau sendiri atau pun anak orang lain. Abu Hurairah Ra meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah Saw mencium Hasan bin Ali dan didekatnya ada Al-Aqra’ bin Hayis At-Tamimi sedang duduk.

Dia kemudian berkata, “Aku memiliki sepuluh orang anak dan tidak pernah aku mencium seorang pun dari mereka.” Rasulullah Saw segera memandang kepadanya dan berkata, “Barang siapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi.” (H.R. Bukhari di Kitab Adab, hadis nomor 5538)

Di era sekarang, bukan hal mudah bisa mengasuh dan mendidik anak dengan baik dan proporsional. Apalagi bila ibu dan bapak dalam suatu keluarga, tidak memiliki bekal pengetahuan sebagai orang tua, terlebih dalam ilmu agama.

Maka tidak heran, banyak anak-anak yang sulit diatur dan membuat orang tua pusing dalam mencari pola asuh dan cara mendidik yang sepatutnya diterapkan.

Tujuan utama mendidik anak dalam rumah tangga muslim, adalah mencetak generasi islami. Sehingga orang tua harus memiliki bekal pengetahuan yang luas dan mapan, serta matang dalam ilmu agama.

Orang tua wajib memberikan pendidikan, pengarahan, perlindungan, cinta dan kasih sayang kepada anak-anakanya. Tanggug jawab utama orang tua dalam keluarga adalah mengasuh dan mendidik anak sesuai syariat, berasaskan Al-Qur’an dan hadis.

Pembinaan Akidah dan Ibadah

Pembinaan kepribadian anak sejak dini yang seimbang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan individu. Kepribadian ini tidak bisa sempurna kecuali diarahkan, dibina dan dibimbing dari segala aspek.

Pertama, pembinaan akidah, yaitu melalui pengenalan kalimat tauhid, mengajarkan anak mencintai Allah, merasa diawasi oleh-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya serta beriman pada qadha dan qadar.

BACA JUGA: Ingin Buah Hati Jadi Anak Hebat? Orang Tua Juga Harus Hebat

Anak-anak juga diajarkan mencintai nabi dan keluarganya, diajarkan Al-Qur’an, dan mendidik keteguhan akidah. Kedua, pembinaan ibadah, ini adalah penyempurna dari pembinaan akidah. Dilakukan dengan mengajarkan salat, membiasakan anak dekat dengan masjid, membiasakan puasa dan bersedekah, mengenalkan ibadah haji serta zakat, dan sebagainya.

Adalah sebuah bentuk kesalahan paling besar jika bapak-ibu larut dalam kesibukan masing-masing, dan lupa mendidik anak, terlebih dalam mengajarkan ilmu agama. Walaupun alasan menjalani kesibukan ini semata-mata mencari rezeki untuk menafkahi anak-anak.

Pembinaan Pendidikan dan Keteladanan

Tidak ada pemberian yang baik dari orang tua kepada anaknya, selain memberi pendidikan yang baik. Demikian hadis dari Ayyub bin Musa yang berasal dari ayahnya, dan ayahnya mendapat dari kakeknya bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Tak ada yang lebih utama yang diberikan orang tua kepada anaknya melebihi adab yang baik.” (H.R. Tirmidzi dalam Kitab Birr wash Shilah, hadis nomor 1875)

Suri teladan yang dicontohkan Rasulullah tak sebatas pada pembinaan akidah dan ibadah, melainkan keteladan dalam segala hal. Usamah bin Zaid ketika masih kecil punya kenangan manis dalam pangkuan Rasulullah Saw, “Rasulullah Saw pernah mengambil dan mendudukkanku di atas pahanya, dan meletakkan Hasan di atas pahanya yang lain, kemudian memeluk kami berdua, dan berkata, “Ya Allah, kasihanilah keduanya, karena sesungguhnya aku mengasihi keduanya.” (H.R. Bukhari dalam Kitab Adab, hadis nomor 5544)

Demikian Rasulullah Saw bersikap kepada anak-anak. Secara halus beliau mengajarkan kepada kita untuk memerhatikan anak-anak. Beliau juga mencontohkan bagaimana seharusnya kita bersikap kepada anak dengan penuh cinta dan kasih, serta kelemahlembutan.

Rasulullah sangat tidak suka orang tua yang membenci anaknya terlampau berlebihan, seperti orang tua yang suka memberikan sumpah serapah kepada anaknya yang sulit diatur atau telah menyakiti dirinya.

Setiap doa yang buruk, setiap ucapan laknat, dan setiap makian yang diucapkan bisa terkabul, lalu menjadi bentuk hukuman bagi dirinya atas semua amal lisannya yang tak terkendali.

BACA JUGA: Pentingnya Menjelaskan Alasan di Balik Perintah dan Larangan Pada Anak

Abu Hurairah Ra berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Ada tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa (keburukan) orang tua atas anaknya.” (H.R. Tirmidzi dalam Kitab Birr wash Shilah, hadis nomor 1828).

Demikian orang tua dan setiap insan yang ada hubungan keluarga dan kerabat hendaknya saling bekerja satu sama lain, saling menasihati dan turut mendidik keluarga. Utamanya orang tua kepada anak, karena mereka sangat membutuhkan bimbingan dari orang tua. Maka orang tua hendaknya memelihara fitrah anak agar menjadi saleh, cerdas, dan bermnafaat bagi umat. <Dari Berbagai Sumber>

Ibnu
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos