Mengatasi Anak yang Sulit Konsentrasi Saat Belajar

Mengatasi Anak yang Sulit Konsentrasi Saat Belajar
Sumber gambar: idrus.co

Hadila.co.id — Assalamualaikum. Anak laki-laki saya (9 tahun) mengalami gangguan belajar. Saat belajar di sekolah sering tak konsentrasi pada pelajarannya (melamun, merauti pensil, menggambar). Sehingga tugasnya sering tak selesai; misal mencatat, mengerjakan soal tulis. Namun, jika diberi pertanyaan lisan tentang yang disampaikan guru, dia relatif bisa menjawab. Bagaimana mengatasinya? (08122632xxx)

Wa’alaikumsalam Wr. Wb

Konsentrasi belajar, merupakan suatu kemampuan seorang anak untuk mampu fokus dengan apa yang dia pelajari secara utuh dan tuntas. Keberhasilan belajar (konsentrasi) tidak hanya dipengaruhi oleh kecerdasan, tetapi juga oleh banyak faktor, di antaranya:

Pertama, faktor fisik (kesehatan anak). Jika fisik anak sehat, cukup istirahat, maka anak akan ceria, senang, fokus, enjoy dalam menjalani hari-hari begitu pula ketika belajar.

Kedua, suasana lingkungan (rumah, sekolah). Ketika suasana rumah sejuk, damai, harmonis; dapat membangkitkan semangat anak untuk belajar. Ini juga berlaku di sekolah. Apabila sebaliknya; sekolah bising, panas, dan pengap, akan menghambat belajar (anak cepat lelah dan mudah emosi).

Ketiga, suasana batin anak sangat berpengaruh pada naik turunnya semangat belajar dan konsentrasi. Misal; anak menjadi antipati pada pelajaran tertentu karena ada pengalaman tidak menyenangkan dengan gurunya, anak merasa selalu gagal pada mata pelajaran itu, atau anak stres karena tuntutan menjadi juara dari orang tuanya.

Terkait dengan pertanyaan Anda, ananda sepertinya mempunyai kecerdasan yang bagus (dapat dicek lebih lanjut dengan tes IQ). Kendala mungkin lebih pada gaya belajar ananda yang dominan auditori (menyerap materi pelajaran dengan mendengar). Sehingga ananda kurang berminat menulis/ mengerjakan suatu aktivitas.

Solusinya, Anda cukup mengoptimalkan kemampuan belajar ananda sesuai gaya belajarnya (auditori). Dampingi dan bantu ananda belajar. Beri tanda (spidol warna) materi pelajaran yang penting, lalu sering bacakan untuknya. Dapat pula dibantu dengan media lain misalnya CD, hasil browsing YouTube terkait materi pelajaran. Semoga kemampuan anak tetap terasah dengan cara ini.

Kemudian, agar anak tidak ‘bergantung’ pada orang tua, maka secara bertahap anak kita latih agar mau membaca mandiri walau sebentar, lalu membuat ringkasannya. Insya Allah kemampuan konsentrasi anak akan lebih melekat seiring munculnya rasa tanggung jawab dalam diri dan proses pendampingan orang tua yang dilakukan secara berkelanjutan. Demikian, selamat mencoba.

[Oleh: Budhy Lestari, S.Psi., Psikolog | Psikolog Anak]

Redaksi
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos