“Bagaimana cara mengajari anak (7 tahun) supaya mau dan bisa makan sendiri karena dia sudah telanjur selalu disuapi? Terima kasih,” Rachma, Sleman
Hadila.co.id—Anak makan sendiri dapat menunjukkan kemandirian diri pada usia tertentu. Lalu bagaimana melatih anak agar mampu makan sendiri? Berikut jawaban dari Budhy Lestari S Psi, seorang Psikolog pengisi Rurbik Konsultasi Tumbuh Kembang, Hadila.
Saat anak semakin besar, kita berharap kematangan dan kemandiriannya akan semakin meningkat. Betapa senangnya kita, bila tiap tahap perkembangan anak terlampaui dengan baik sesuai usia perkembangannya. Demikian pula dengan ananda, kita pun berharap agar ananda mampu mandiri dalam berbagai halnya.
Terkait kemandirian, kita perlu telaten membimbing dan mengajar anak sejak dini. Terkadang karena beberapa hal misal orangtua yang sibuk, proses pengasuhan sebagian besarnya diserahkan kepada asisten rumah tangga. Jika begini, anak cenderung serba terlayani sehingga kesempatannya untuk mencoba menjadi terabaikan.
Atau kadang karena keterbatasan waktu, orangtua lebih memilih menyelesaiakan sendiri segala hal terkait keseharian anak karena menganggap akan lebih lama bila dikerjakan anak. Bisa juga anak takut mencoba hal baru karena takut keliru (tidak sesuai harapan orangtua), sehingga untuk keseharian dia lebih memilih tergantung orangtuanya.
Berikut beberapa hal agar mendorong kemandirian anak, termasuk kemandirian dalam makan;
Pertama, senantiasa tanamkan konsep, “Semakin besar anak, maka kewajibannya juga sudah mulai besar” dia harus berusaha melakukan segalanya sendiri. Misal, menata tas, membereskan meja belajar, makan sendiri tanpa bantuan, dll.
Kedua, cari tahu alasan anak belum mau makan sendiri. Karena yang telah disebutkan di atas, atau karena yang lain. Misal, anak memang sulit makan sehingga harus dibujuk dan disuapi agar mau makan. Jika begitu, atasi dengan cara kurangi porsi minum susu/minuman manis dan ngemil snack menjelang makan. Serta sediakan variasi lauk dan sayur yang disukai anak setiap harinya.
Ketiga, sediakan waktu khusus untuk mendampingi anak makan sendiri. Misal di saat sore, bujuk anak agar makan sendiri karena malu dengan orang-orang di sekitar. Kecuali jika darurat, misal di pagi saat anak terburu-buru berangkat sekolah. Dan, tetap sampaikan bahwa seharusnya kita makan sendiri.
Keempat, bila perlu sampaikan pesan kepada gurunya. Komunikasikan kepada guru di sekolah (tanpa sepengetahuan anak) tentang kondisinya agar anak diarahkan untuk mencoba makan sendiri di rumah.
Kelima, beri pujian bila anak berkemauan makan sendiri. Memuji lalu memberi hadiah jika dia sudah mampu melakukannya secara rutin. Sampaikan hadiah itu diberikan karena anak sudah mencoba mandiri. Terakhir, lakukan secara rutin dan berkelanjutan.<Majalah Hadila Edisi Februari 2016. Tema ‘Jodoh Pasti Bertamu’>
Editor: Fitria Julestri