Kisah Amr bin Ash dan Sepotong Tulang

Kisah Amr bin Ash dan Sepotong Tulang

Hadila.co.id Amr bin Ash adalah komandan pemberani, galak dan tegas semasa perang. Namun ada kisah unik yang patut kita teladani dari Amr bin Ash dan sepotong tulang. Saat menjadi Gubernur Mesir, sifat inipun terbawa. Di depan istananya ada sebidang tanah dan gubuk milik seorang Kakek Yahudi. Singkat cerita Amr bin Ash hendak menggusur gubuk itu dengan ganti rugi 15 kali lipat untuk membangun masjid dan pusat kegiatan. Meski begitu Si Kakek menolak karena tanah dan gubuk itu harta miliknya satu-satunya.

Amr bin Ash tetap pada keputusannya, karena berpikir semua itu untuk kepentingan umum.Si Kakek pun mengadu pada Khalifah Umar di Mekkah. Mendengar keluhan si Kakek, muka Umar bin Khattab merah, menahan marah. Khalifah Umar mengambil sepotong tulang, lalu menggores tulang itu dengan pedangnya.

Lalan, Landak Yang Kesepian

“Berikan tulang itu kepada Amr bin Ash,” pinta Umar kepada si Kakek. Si Kakek segera kembali dan memberikan tulang itu kepada Amr bin Ash. Gemetarlah tubuh Amr bin Ash. Ia pun memerintahkan menghentikan pembangunan masjid, mengembalikan tanah dan membangun kembali rumah si Kakek. Si Kakek heran dan memberanikan diri bertanya, kenapa Amr bin Ash berlaku demikian.

Amr bin Ash menjawab, “tulang ini adalah peringatan Khalifah Umar untukku, bahwa berapa pun  tingginya kedudukan seseorang, tidak boleh sewenang-wenang, karena ia pasti akan membusuk seperti tulang ini. Sedangkan goresan pedang berbentuk huruf “alif” artinya harus adil ke bawah dan ke atas. Goresan ini juga menyiratkan pesan bahwa ‘Bila engkau (Amr bin Ash) tidak bisa menegakkan keadilan, maka aku (Umar bin Khattab) akan meluruskan keadilan dengan pedangku.”

Sang Hakim Syuraih

Mendengar jawaban Gubernur, si Kakek Yahudi itu takjub lalu berkata,”Sungguh agung ajaran agama Tuan. Bimbinglah saya dalam memahami Islam. Saya rela menyerahkan tanah dan gubuk itu untuk Islam.”

Adik-adik, luar biasa ya nilai-nilai ajaran agama Islam. Salah satunya adalah keadilan yang dilaksanakan dalam ketegasan dan kewibawaan, tercermin dari sikap Khalifah Umar bin Khattab, pada kisah diatas.

(Sumber: Majalah Hadila Edisi Juni 2014)

Bachtiar
AUTHOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos