Dahlan Iskan Ajak Pemuda Rencanakan Indonesia Jaya Lebih Cepat

Dahlan Iskan Ajak Pemuda Rencanakan Indonesia Jaya Lebih Cepat
Tokoh nasional, Dahlan Iskan, menjadi pembicara Seminar Nasional enhavagansa8 bertajuk HERO IN 4.0: Millenial Membangun Indonesia di Hotel Multazam Sukoharjo, Rabu (13/3). Acara ini diselenggarakan oleh keluarga besar SMAIT Nur Hidayah Surakarta.

Hadila.co.id – Sesuatu, hanya bisa maju kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh. Demikian pendapat Prof. Dr. (H.C.) Dahlan Iskan saat memulai materi dalam acara Seminar Nasional enhavagansa8 bertajuk HERO IN 4.0: Millenial Membangun Indonesia di Hotel Multazam Sukoharjo, Rabu (13/3). Acara ini diselenggarakan oleh keluarga besar SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo.

“Saya mau datang ke acara ini karena panitia acara ini gigih sekali,” ujarnya.

Bagi Dahlan, kegigihan adalah sesuatu yang luar biasa, dan perlu dihargai. Oleh sebab itu, ia pun menghargai usaha panitia dengan bersedia menghadiri acara meski tengah sibuk-sibuknya.

Terlebih acara ini diprakarsai oleh anak-anak muda. Di mana mereka, menurut Dahlan, adalah bonus demokrasi bagi Indonesia saat ini. “Indonesia dikuasai oleh anak-anak muda adalah keberuntungan. Sebab, jika dikuasai orang tua, maka tidak akan produktif, dan kalau dikuasai anak-anak, maka hanya akan menjadi beban,” jelasnya.

Namun demikian, keberadaan anak muda pun harus dipertanyakan lagi. Jika mereka tidak produktif, maka mereka sama saja juga hanya akan menjadi beban.

“Jadi anak muda seharusnya juga menjadi manusia yang produktif, agar menjadi bonus, bukan beban,” tegas Dahlan.

Sebelumnya, moderator acara sempat mengungkapkan bahwa acara ini digelar demi mensukseskan Indonesia Jaya pada 2045 nanti. Namun, menanggapi hal tersebut, Dahlan sedikit tidak sepakat. Ia bahkan menanyakan mengapa Indonesia Jaya harus tahun 2045 nanti.

Menurut Dahlan, puncak kejayaan manusia itu adalah saat usia 32 tahun. Sementara, sang moderator, dan juga sebagian besar audiensi merupakan anak muda yang mana pada 2045 nanti sudah berumur lebih dari 32 tahun.

“Kalau harus menunggu tahun 2045, kenapa lama sekali?” ucap Dahlan, mempertanyakan.

Menurutnya, jika seseorang baru mencapai kesuksesan setelah umur 32 tahun, maka itu terhitung telat. Sehingga, Dahlan menyarankan anak muda untuk segera bekerja setelah lulus sekolah atau kuliah. “Bisa kerja jadi karyawan atau usaha sendiri. Minimal ya 2 tahun. Kenapa? Agar kita memiliki pengalaman,” ujarnya.

Setelah itu, lanjut Dahlan, anak-anak muda ini kalau mau lanjut sekolah, bisa. Setelah itu kerja lagi, dan seterusnya. Jadi, dengan cara seperti ini, saat umur 32 tahun seseorang bisa mencapai kesuksesannya.

Namun demikian, kesuksesan itu bukan sesuatu yang bisa disamaratakan antara satu orang dengan yang lainnya. “Saya tidak tahu sukses yang ideal itu seperti apa, yang saya tahu tujuan semua orang adalah bahagia, dan bahagia itu tidak bisa diukur dengan materi,” kata Dahlan.

“Jadi, kalau tujuannya bahagia, maka tentukan dengan cara apa Anda akan bahagia,” imbuhnya.

Selanjutnya, Dahlan juga membagi sebuah formula agar seseorang bisa menjadi bahagia, dan hal pertama yang harus diketahui adalah apa itu bahagia. Bagi Dahlan, bahagia adalah mendekatnya ekspektasi (keinginan) dengan kenyataan. “Semakin dekat, maka akan semakin bahagia. Semakin jauh, maka semakin tidak bahagia.”

Maka dari itu, tegas Dahlan, supaya seseorang mudah bahagia, jangan punya keinginan yang berlebihan. Atau, punya keinginan yang berlebihan, tetapi tetap dengan cadangan.

Sementara, kalau sukses diukur dari sisi finansial, menurut Dahlan, kalau seseorang sudah memiliki intelektualitas, pengalaman, fisik, dan karakter yang baik, maka finansial akan mengikuti. “Kalau ternyata tidak, pasti ada yang salah dalam keempat hal itu.”

Sebab, terang Dahlan, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Jika ada yang mempertanyakan mengapa dirinya sudah sungguh-sungguh tapi tidak juga berhasil, maka kesungguh-sungguhannya itu harus dipertanyakan. Apakah ia sungguh-sungguh benar, atau hanya pura-pura. Dan diri sendirilah yang bisa menilainya. <Ibnu Majah>

Eni Widiastuti
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos