BPKH Apresiasi Peresmian Poliklinik Ummat Solopeduli di Manang

BPKH Apresiasi Peresmian Poliklinik Ummat Solopeduli di Manang
Anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Iskandar Zulkarnaen (lima dari kanan) foto bersama pengurus, pengelola, dan donatur Yayasan Solopeduli saat peresmian Polklinik Umat di Manang, Grogol, Sukoharjo, Minggu (15/12/2019)

SUKOHARJO, Hadila – Anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Iskandar A Zulkarnaen mengapresiasi positif langkah Yayasan Solopeduli mendirikan Poliklinik Ummat gratis bagi dhuafa di Manang, Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

”Yayasan Solopeduli adalah bukti kerja keras, dan kerja nyata sebagai upaya melakukan perubahan untuk memotong permasalahan di masyarakat. Aktivitas sosial kemanusiaan yang dilakukan Solopeduli ini membuat BPKH berkomitmen untuk terus melakukan sinergi demi kemaslahatan umat,” kata Iskandar Zulkarnaen saat memberi kata sambutan pada Peresmian Poliklinik Ummat Solopeduli, Minggu (15/12/2019).

Dalam peresmian Klinik Rawat inap itu juga diselenggarakan khitanan massal yang diikuti 20 anak dhuafa. Mereka berasal dari wilayah sekitar Klinik SOLOPEDULI dan beberapa dari Klaten, Sragen dan sekitarnya. Acara digelar di Klinik Ummat SOLOPEDULI di Jl. Songgo Budi No 11-9, Dusun I, Manang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada 15/12.

Lebih lanjuta Iskandar mengatakan kesehatan adalah rezeki dan anugerah yang tak ternilai dari Allah SWT. “Dalam Islam, sehat dipandang sebagai nikmat kedua terbaik setelah iman. Sebagian besar Ibadah dalam Islam membutuhkan kondisi tubuh yang kuat, seperti salat, puasa dan haji, semua membutuhkan kondisi tubuh yang sehat,” katanya.

Terkait dengan itulah, lanjut Iskandar, pendirian Poliklinik Umat Solopeduli ini sesuai dengan enam asnaf yang menjadi ruang gerak program kemaslahatan BPKH. “Layanan kesehatan gratis untuk umat di Desa Manang Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Jawa tengah ini, sesuai dengan visi BPKH, memberdayakan dan memberikan kesejahteraan bagi umat, karenanya kami mensupport kegiatan seperti ini,” tambahnya.

BPKH, menurut Iskandar, yakin bahwa upaya pengobatan gratis yang dihadirkan BPKH dan Yayasan Solopeduli adalah upaya tepat untuk membuat perubahan positif.

Pengelola Klinik Ummat SOLOPEDULI menjelaskan, poliklinik dilengkapi dengan empat ruang rawat inap, Ruang KAI, Ruang persalinan, ruang IGD, Ruang CSSD, ruang lab. Ada tiga orang dokter yang bertugas secara bergantian, empat bidan, dan empat perawat. Klinik ini membuka pelayanan 24 jam dengan penyediaan layanan ambulans. “Antusias warga sekitar sangat tinggi, bulan November (2019) ada sebanyak 235 pasien yang datang untuk periksa dan berobat,” ungkap salah satu perawat Klinik Ummat, Emmi.

Direktur Utama SOLOPEDULI Sidik Anshori berharap dengan turunnya izin Ranap Klinik Ummat, akan menambah nilai lebih SOLOPEDULI dalam mengabdi kepada masyarakat di bidang kesehatan. “Dengan fasilitas yang lengkap baik tenaga medis, sarpras, dan ambulans masyarakat sudah tidak perlu jauh-jauh membawa keluarganya ke RS. Keberadaan Klinik Ummat tentu menjadi solusi dalam hal ini.”

Sidik tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada para pihak, dan donatur yang berperan besar berdirinya Klinik Ummat SOLOPEDULI, baik lahan, fisik bangunan, maupun yang lain,” kata Sidik Ansori. (***)

mulyanto
EDITOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos