KARANGANYAR, HADILA — Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitul Maal wat Tamwil (KSPPS BMT) Mitra Niaga, sepanjang tahun 2018 meraih omzet sebesar Rp876.807.660, atau rata-rata Rp73.067.305 per bulan.
“Raihan ini naik, atau tumbuh (nilai growt rate) 28% jika dibandingkan tahun 2017 yang meraih total omzet Rp686.437.183, dengan rata-rata omzet Rp57.203.099,” kata Ketua Pengurus KSPPS BMT Mitra Niaga, Zainal Abidin Zein saat menyampaikan laporannya pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) di Gedung Pertemuan RM Taman Sari, Colomadu, Karanganyar, Selasa (29/1/2019).
Zainal mengatakan, dengan raihan omzet sebesar itu total aset KSPPS BMT Mitra Niaga yang anggotanya adalah mitra-mitra Solopeduli kini mencapai Rp5,5 miliar. “Jumlah ini memang tidak mencapai target, karena kami menargetkan sekitar Rp8 miliar,” jelasnya.
Pada bagian lain, Zainal Abidin menyebutkan bahwa secara umum profit yang diperoleh BMT Mitra Niaga pada periodr ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2017. “Rata-rata profit pada periode ini sebesar Rp19,9 juta per bulan.”
Total profit yang diperoleh BMT Mitra Niaga, menurut Zainal tdhun ini mencapai Rp239,7 juta atau hanys mencapai 79,9% dari yang ditargetkan sebesar Rp300 juta.
Kepala Dinas Perdagangan, Ketenagakerjaan dan Koperasi Kabupaten Karanganyar, Drs Waluyo Dwi Basuki MM yang hadir Pada RAT KSPPS BMT Mitra Niaga berharap dan optimistis BMT Mitra Niaga akan terus berkembang dengan baik.
“Apalagi koperasi ini dikelola oleh anak-anak muda melenial yang umumnya kreatif dan ingin cepat maju,” katanya dan berharap BMT yang tidak hanya mencari keuntungan bisa menjadi contoh BMT lain. (***)