Anak Susah Bangun Tidur? Ini Tips Membangunkannya

Anak Susah Bangun Tidur? Ini Tips Membangunkannya

Hadila.co.id – Membangunkan anak di pagi hari terkadang menjadi persoalan yang tidak mudah. Namun keluarga muslim harus membiasakan anak-anak untuk bangun pagi dan mengisi waktu pagi dengan berbagai kegiatan positif. Bagaimana caranya? Berikut saran pemerhati komunikasi keluarga dan Co-Founder Mothers on Mission, Aprilina Prastari, S.Sos., M.Si.

Menurut April, bangun pagi, terlebih bagi keluarga muslim, sebaiknya sudah diajarkan sejak anak-anak kecil. Kebiasaan ini tentu harus dicontohkan terlebih dulu oleh orang tuanya. Ada baiknya orang tua sudah mengondisikan suasana rumah agar anak memahami waktu bangun tidurnya.

“Tidak ada yang instan untuk membiasakan sesuatu di keluarga. Untuk itu, sebelum anak masuk sekolah pun, kebiasaan bangun pagi sudah harus dimulai, tentu dengan melihat usia anak,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, ujarnya, tiap keluarga baiknya perlu memiliki ciri jika anak sudah harus bangun pagi, misalnya, menyalakan lampu kamar tidur, membaca Alquran atau menyetel murotal Alquran. Setelah itu mengelus punggung anak, mencium pipinya dan membisikkan, “Anak sholih, sebentar lagi subuh, 10 menit lagi bangun ya.” Jika dilakukan terus menerus, lama-lama anak akan terbiasa.

Proses sebelum tidur pun baiknya dilakukan dengan kebiasaan baik, seperti berdoa, mengelus punggung, dan pada kondisi anak-anak mulai nyaman, sudah mulai mau tidur tetapi masih bisa mendengar, sampaikan kata-kata yang dapat mensugesti anak. “Kalo besok pagi, Bunda elus punggung Kakak, ada suara murotal, tandanya Kakak udah harus bangun ya.”

Kuncinya, kata April, orang tua (dalam konteks ini ayah) mencontohkan dan istiqomah dalam menjalankan. Jika ayah sudah meninggal atau tidak tinggal serumah, dapat diganti dengan sosok ‘ayah’ lain, misalnya kakek, om, pakde, atau lainnya. Sambil membiasakan, anak-anak perlu diceritakan mengapa laki-laki sangat dianjurkan salat di masjid. Pastinya akan banyak pertanyaan yang muncul. Ini saatnya menjelaskan dengan bahasa yang dipahami anak.

Hal lain yang perlu dilihat juga, membuat anak nyaman ke masjid. Misalnya, dengan membelikan sarung yang lucu untuk anak. Perlu ciptakan masjid yang ramah anak sehingga mereka senang. Baiknya lagi jika lingkungan tempat tinggal membiasakan anak-anak untuk salat di masjid bersama-sama. Pasti seru dan menyenangkan bagi anak ke masjid bersama-sama dengan teman-temannya. <Dimuat di Majalah Hadila Edisi September 2018, Sumber Foto: hellosehat.com>

Redaksi
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos