Anak Sulit Baca Tulis, Apa Solusinya?

Anak Sulit Baca Tulis, Apa Solusinya?

Hadila.co.id — Assalamu’alaikum. Anak laki-laki saya (9th) susah menulis huruf. Ketika melihat (membaca) huruf dalam bacaan menjadi malas. Tulisan seperti momok baginya. Seperti anak sulit baca tulis. Sedangkan jika angka dia bisa menyelesaikan. Bagaimana mengatasinya? (085771204xxx)

Wa’alaikumsalam Wr. Wb. Ibu yang berbahagia. Mendampingi anak belajar merupakan suatu hal yang penting dilakukan oleh orangtua. Sebagai orang tua yang bijak, kita perlu mengetahui anak kita memiliki kecenderungan minat terhadap pelajaran apa saja. Persoalan ibu adalah anak sulit baca tulis

Untuk mengetahui hal ini, maka kita perlu mengetahui bahwa ada beberapa macam kecerdasan anak, diantaranya: Kecerdasan linguistik (bahasa), kecerdasan logic matematic (logika berpikir), kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual spatial (logika berpikir), kecerdasan musical (seni), kecerdasan natural (menelaah alam sekitar), kecerdasan interpersonal (interaksi dengan orang lain), kecerdasan intrapersonal (memahami diri sendiri), dan kecerdasan spiritual (memahami nilai islam)

Selain itu, kita juga perlu mengetahui gaya belajarnya. Ada 3 tipe gaya belajar, yaitu: pertama, visual, yaitu kecenderungan anak mudah menyerap materi pelajaran dengan bantuan media alat peraga visual, misalnya dengan gambar, flash card, buku cerita.

Kedua, auditori, yaitu kecenderungan anak mudah menyerap materi pelajaran melalui apa yang dia dengar, misalnya dibacakan cerita atau materi pelajaran, secara langsung.

Ketiga, kinestetik, yaitu kecenderungan anak mudah menyerap materi pelajaran dengan bantuan alat peraga yang bergerak, misalnya materi pelajaran disampaikan melalui drama, games dan gerakan spontan.

Ketika kita mengetahui kecenderungan kecerdasan anak dan gaya belajarnya, kita akan mudah mengarahkan dan mendampinginya dalam belajar.

Bisa jadi, ananda mudah bosan dengan sesuatu yang monoton. Misalnya ananda sepertinya memiliki kecenderungan kecerdasan logika matematika dan gaya belajar auditori.

Dengan begini, ibu dapat mencoba untuk memodifikasi soal hitungan menjadi menjadi soal cerita, sehingga anak tertarik mau membaca soal sebelum mengerjakan. Dapat pula  dicoba belajar membaca dengan bantuan media CD yang menarik.

Mungkin pula ada pengalaman kurang menarik saat awal belajar membaca. Misalnya saat mencoba belajar, karena belum lancar lalu ada teman yang mengejek, akhirnya anak menjadi drop dan tidak bersemangat lagi dalam belajar.

Untuk itu perlu kerjasama yang intens antara orang tua dengan guru di sekolah agar motivasi anak untuk belajar selalu terjaga.

Hafidz Muftisany
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos