Adab Berdoa dan Berdzikir, Kenali dan Amalkan

Adab Berdoa dan Berdzikir, Kenali dan Amalkan

Hadila.co.id — Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bagaimana seharusnya adab berdoa dan berdzikir? Apakah dengan bersuara keras, sedikit mengeraskan suara atau cukup di dalam hati? (Hamba Allah/08532943xxxx)

Jawaban Ustazah Nursilaturahmah (Pengasuh Ma’had Abu Bakar)

Wa’alaikumussalaam warahmatullahi wabarakaatuh. Doa adalah inti dari semua ibadah, perwujudan rasa cinta seorang hamba kepada Allah Swt, sekaligus pengabdian, penghambaan, pengakuan akan kebutuhan dan pertolongan-Nya. “Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa.” (H.R. Tirmidzi)

Rasulullah Saw mengajarkan kita untuk senantiasa berdoa dalam setiap aktivitas harian kita. Hal itu  sebagaimana diperintahkan oleh Allah Swt dalam firman-Nya, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada-mu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa.” (Q. S. Al-Baqarah (2): 186). (Baca juga: Selalu Ingat Kematian, Nasihat Kehidupan)

Dalam ayat lain Allah Swt berfirman, ”Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-A‘raf: 55-56)

Di dalam ayat ini selain mengandung perintah berdoa juga memuat tentang sebagian adab dan etika dalam berdoa. Dimana etika ini sangat penting untuk diperhatikan oleh kita agar doa-doa kita diijabahi oleh Allah Swt.

Pertama, berdoa dengan suara lirih. Berdoa tidak perlu menggunakan suara yang keras, apalagi berteriak karena Allah itu dekat dan Maha mendengar. Allah Swt berfirman, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada-mu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa.” (Q.S. Al-Baqarah (2): 186).

Adab Berdoa dan Berdzikir Kedua, mengangkat kedua tangan. Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt Maha Pemalu lagi Maha Pemurah terhadap seorang hamba yang mengangkat kedua tangannya (berdoa), kemudian kedua tangannya kembali dengan kosong dan kehampaan (tidak dikabulkan).” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Mâjah)

Adab Berdoa dan Berdzikir Ketiga, mengawali doa dengan pujian terhadap Allah Swt dan selawat kepada Rasulullah Saw. Nabi Muhammad bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu berdoa, maka hendaklah dia memulai dengan mengagungkan Rabbnya ‘Azza wa Jalla dan memuji-Nya, kemudian berselawat kepada Nabi Saw, lalu berdoa dengan apa yang dia inginkan.” (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)

Keempat, bersangka baik terhadap Allah Swt.  Diriwayatkan dalam sebuah hadis qudsi dari Anas Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Allah Swt berfirman: “Aku (akan) sebagaimana hamba-Ku menyangka tentang-Ku, dan Aku akan bersamanya jika dia berdoa kepada-Ku.” (H.R. Bukhâri, Muslim, dan Ahmad).

Adab Berdoa dan Berdzikir Kelima, tidak tergesa-gesa mengharapkan terkabulnya doa. Karena ketergesa-gesaan itu akan berakhir dengan sikap putus asa sehingga dia tidak lagi berdoa. Rasulullah Saw bersabda, “Senantiasa akan dikabulkan (doa) seorang hamba selama tidak meminta sesuatu yang membawa dosa atau memutuskan tali kekeluargaan, selama dia tidak tergesa-gesa. Ditanyakan kepada Rasulullah Saw: “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud tergesa-gesa?” Rasulullah Saw menjawab: “Dia berkata ‘aku telah berdoa, aku telah berdoa tetapi aku tidak pernah mendapatkan doaku dikabulkan’, kemudian dia berputus asa dan meninggalkan berdoa.” (H.R. Muslim).

Adab Berdoa dan Berdzikir Keenam, membersihkan diri dari maksiat dan perkara yang haram. Tentang ini banyak dari kita kurang memperhatikan. Sehingga terkadang menganggap riba dan semisalnya menjadi hal sepele. Padahal selain berkaitan erat dengan diterimanya amal, kehalalan rezeki sangat memengaruhi terkabulnya doa seseorang.

Rasulullah Saw bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah Swt itu baik dan tidak menerima melainkan yang baik. Sesungguhnya Allah Swt memerintahkan kaum mukminin dengan apa yang telah diperintahkannya kepada para rasul. Allah Swt berfirman, “Wahai para rasul makanlah kalian dari yang baik dan beramal solehlah, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (H.R. Muslim dan Tirmidzi).

Adab Berdoa dan Berdzikir Ketujuh, yakin, penuh harap, dan bersungguh-sungguh.

Rasulullah Saw bersabda, “Berdoalah kepada Allah Swt dan kalian yakin (akan) dikabulkan, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa (seorang hamba) yang hatinya alpa serta lalai .” (H.R. Tirmidzi).

Kedelapan, berdoa dengan lafal yang singkat dan padat. Dari ‘Aisyah bahwasanya dia berkata, “Rasulullah Saw sangat menyukai berdoa dengan doa-doa yang singkat dan padat tetapi makna-nya luas dan tidak berdoa dengan yang selain itu.” (H.R. Abu Daud, Ahmad, dan Al-Hakim).

Kesembilan, memilih berdoa di waktu yang mustajab (waktu yang pasti dikabulkan), di antaranya adalah, pada waktu tengah malam terutama sepertiga malam terakhir, di antara azan dan ikamah, ketika sedang berkecamuk peperangan, setelah waktu ‘ashar pada hari Jumat, ketika hari ‘Arafah, ketika turun hujan, ketika 10 hari terakhir Bulan Ramadan terutama saat lailatul qadar. <Dimuat di Majalah Hadila Edisi Mei 2018>

Eni Widiastuti
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos