SUKOHARJO – Berbicara mengenai bagaimana menjadi anak di zaman digital seperti sekarang ini, tidak terlepas dari peran orang tua dalam mengantisipasi agar anak tidak kecanduan gadget. Demikian pemaparan dari Cahyadi Takariawan selaku Pakar Parenting, Konselor Keluarga dari Jogja Family Center, saat mengisi kegiatan Seminar Parenting bertema Wonderful Family yang digelar SDIT Mutiara Insan Sukoharjo, Sabtu (19/1) di Gedung PGRI Sukoharjo.
Di era digital, lanjutnya, segala sesuatu diasosiasi dengan komputer dan internet. Ibaratkan jam tangan analog dan digital, sama halnya dengan perbedaan zaman orang tua dengan zaman anak-anak sekarang. Dulu ketika zaman orang tua, kita bermain secara langsung, sangat berbeda dengan zaman sekarang yang menggunakan tablet, inilah yang menyebabkan kita berjarak dengan anak-anak kita.
Kita berhadapan dengan satu generasi dimana anak menuntut kebebasan, tidak suka diatur. Para guru dulu harus berinteraksi, mendidik, mendampingi murid-muridnya, tetapi kenyataannya sekarang anak zaman now yang masih kecil pun sudah akrab dengan media sosial.
Lebih lanjut, Cahyadi mengungkapkan kekhawatirannya, “Ketika anak dibiarkan asyik bermain youtube dengan gadget justru orang tua malah menjerumuskan anaknya.” ungkapnya
Lantas, bagaimana mengantisipasi agar anak kita tidak kecanduan gadget. Pertama, selalu meminta pertolongan kepada Allah, bersandarlah kepada yang Mahakuat. Anak yang tidak bisa diatur, susah dikendalikan, semarah apapun kita kepadanya, tetap doakan yang baik-baik. Jangan meminta doa yang buruk. “Yang menjadikan anak kita saleh dan salihah adalah Allah Swt. Kita sebagai orang tua wajib mengusahakan, salah satunya dengan berdoa kepada Allah Swt,” terangnya.
Kedua, ambil tanggung jawab. Segala sesuatu bermula dari orang tua, yang pertama diminta pertanggung jawaban adalah orang tua. Oleh sebab itu, kita tidak bisa melepas tanggung jawab begitu saja. Kita sebagai orang tua memiliki tanggung jawab besar, jadi jangan melepas tanggung jawab pada anak.
Ketiga, sinergi pengasuhan. Kehadiran orang tua sangat berpengaruh pada si anak, kalau visi tidak kompak, anak bisa menjadi korban. Sebagai orang tua, sebaiknya jangan terlalu memaksakan anak untuk memilih sesuai keinginan kita. Ajak anak kompak dalam komunikasi, sikap, dan akhlaknya.
Keempat, menjadi orang tua saleh dan salihah menjadi syarat jika ingin anak dijaga oleh Allah. Setiap orang tua yang saleh dan salihah ini, mendapat jaminan bahwa Allah akan menjaganya.
Kelima, tanamkan nilai. Jika kita menanamkan nilai pada anak, salah satunya melalui kisah atau cerita. tanamkan adab melalui kebiasaan sangat penting karena kita bisa menjaga mereka. <Dina Septiana>