5 Cara Melatih Tanggung Jawab Si Buah Hati

5 Cara Melatih Tanggung Jawab Si Buah Hati

Saya punya anak kelas V SD, III SD, dan I SD. Saat saya sakit karena habis operasi, saya minta tolong anak-anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu dan mencuci. Anak saya yang besar, putra sendiri, justru susah kalau dimintai tolong. Dia lebih senang bermain ke rumah temannya sampai magrib. Apa yang harus saya lakukan? (Hamba Allah/0858706xxxx)

 

Jawaban Budhy Lestari (Konsultan Tumbuh Kembang Anak)

Ibu yang berbahagia, berikut ini ada beberapa langkah yang kita lakukan agar anak terbiasa bertanggung jawab.

Pertama, menciptakan suasana keluarga yang harmonis. Hubungan anak dengan orangtuanya harus terjalin dengan baik. Kedekatan anak dengan orangtua terutama ibunya, diharapkan selalu dekat dan hangat, penuh kasih sayang.

Kedua, menjelaskan tentang mana yang baik dan buruk. Konsep ini perlu diterapkan sejak dini agar anak mengerti mana yang tepat untuk dirinya, mana yang harus dilakukan, dan mana yang tidak tepat untuk dirinya bahkan untuk orang lain.

Ketiga, mendidik anak agar mampu bertanggung jawab dengan membiasakan anak melakukan hal-hal sederhana sehari-hari seperti makan sendiri, meletakkan alat makan pada tempatnya.

Keempat, mengajarkan anak untuk mampu mengelola waktunya. Kapan anak bermain, belajar, dan kapan pula saatnya membantu orangtua. Bagi anak balita pun dapat kita latih agar mampu melakukan aktivitas pekerjaan ringan yang sifatnya kebiasaan misalnya membuang sampah, menata mainannya, mengembalikan mainan ke tempatnya.

Kelima, mengenalkan norma dan tata tertib aturan sehari-hari dan mendampingi anak untuk melakukannya dalam kegiatan sehari hari.

Terkait pertanyaan Ibu mengapa salah satu anak justru malah tidak minat melakukan pekerjaan sehari-hari, tetapi suka main kesana-kemari, memang tidak semua anak sama sikap dan perilakunya walaupun berasal dari ayah dan ibu yang sama. Itulah keunikan anak. Untuk mengajak anak Ibu yang usianya sudah lebih besar agar mau membantu pekerjaan rumah, maka kita mencoba mengajak dialog anak akan pentingnya menjadi anak yang mandiri, senang membantu kerepotan orang lain. Hal itu dapat dilakukan dengan cara menyampaikan perumpamaan jika kita rajin menolong orang lain, maka suatu saat ketika kita mengalami kesulitan, maka kita akan diberi jalan kemudahan oleh Allah. <Dimuat di Majalah Hadila Edisi Mei 2018>

 

Eni Widiastuti
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos