SUKOHARJO – Keluarga sakinah adalah dambaan setiap pasangan suami dan istri dalam suatu rumah tangga. Di samping taat kepada Allah dan Rasulnya, keluarga sakinah juga dilandasi oleh sikap sabar, jujur, setia, saling pengertian, rasa cinta, dan penuh kasih sayang.
Hal itu disampaikan Konsultan Nasional Keluarga Sakinah, Ustaz Tri Asmoro Kurniawan saat menjadi pembicara kajian rutin yang digelar Griya Keluarga Sakinah di Aula Lt. 2, Toko Buku Arofah, Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Kamis (12/9)
Menurut Ustaz Tri Asmoro ada beberapa prinsip menjadi keluarga sakinah. Salah satunya, komunikasi yang sehat/baik. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai pasangan suami istri yang yang terjebak pada konflik berkepanjangan, hanya karena sebab yang sepele dan remeh. Mereka tidak mampu mengungkapkan keinginan dan perasaan secara lancar kepada pasangannya, yang berdampak muncul salah paham dan memicu emosi serta kemarahan pasangan. Ini menunjukan adanya komunikasi yang tidak lancar, sehingga berpotensi merusak suasana hubungan antara suami dengan istri. “Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan keharmonisan kehidupan rumah tangga,” jelasnya.
Komunikasi yang sehat dalam keluarga, terangnya, ciri-cirinya meliputi empat hal:
Pertama, bisa menyampaikan. Maksudnya harus disadari bahwa suami maupun istri bukan seorang mind reader yang bisa membaca apa yang diinginkan dan apa yang tidak disukai dari salah satu pasangan. Jadi selalu komunikasikan dengan cara selalu terbuka dengan pasangan, jika ada hal-hal yang kita inginkan dan tidak sukai darinya. Coba terbukalah dengan pasangan kita, dengan begitu komunikasi akan lancar. Dan dengan keterbukaan itu pasangan suami istri akan mengetahui apa yang diinginkan dan apa yang tidak disukai satu sama lain. Kedua belah pihak akan tahu, apa yang diinginkan dan bagaimana memperlakukan pasangan masing-masing.
Kedua, bisa mendengarkan. Maksudnya saat kita berbicara/curhat pasti ingin didengarkan bukan? Begitulah yang pasangan kita harapkan. Dengan mendengar apa yang pasangan kita katakan, ia akan merasa diperhatikan oleh kita. Ingat, dengarkan baik-baik apa yang dibicarakan. Dan berikan tanggapan yang baik, berikan solusi terbaik yang dia butuhkan. Dengan menjadi pendengar yang baik, pasangan akan lebih merasa kita adalah sosok pasangan yang pengertian dan selalu mendukungnya dalam menghadapi berbagai masalah.
Ketiga, bisa memahami maksudnya. Selama perjalanan hidup tentunya seseorang pasangan tahu apa yang bisa membuat ia marah, jengkel, kesal serta apa yang bisa membuat ia senang dan bahagia. Seorang suami pasti punya kekurangan juga punya kelebihan, begitu juga istri yang pada hakikatnya kita manusia yang luput dari salah dan dosa. Kebagagian akan tercapai apabila bisa saling mengerti dan memahami.
Keempat, Bisa mencari titik tengah. Maksudnya jika ada suatu masalah dengan pasangan kita, selalu komunikasikan apa pun yang kita inginkan dari pasangan karena pasangan kita tidak bisa membaca pikiran kita. Jadi jangan hanya berharap dia seperti ini dan seperti itu tanpa kita mengatakan apa pun padanya. Dengan bisa menyampaikan, bisa mendengarkan keluhan kegelisahan pasangan, dan bisa memahami apa yang kita inginkan serta apa yang pasangan kita ingin, kita akan bisa mememukan satu titik tengan dan jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi. <Putri>