SOLO — Kasus pembakaran bendera tauhid membuat sebagian besar umat Islam sedih. Beragam cara dilakukan untuk memprotes tindakan tersebut, mulai dari aksi demontrasi hingga pelaporan ke kantor kepolisian.
Ini seperti yang dilakukan Ihsan Prayitno. Pengusaha properti ini menyewa sebuah papan iklan yang kemudian di pasang bendera bertuliskan kalimat tauhid.
Ada tiga titik pemasangan di Kota Solo, meliputi Jalan Adi Sucipto Colomadu, perempatan Sumber dekat rumah pribadi Presiden Jokowi, dan di samping rumah dinas Bupati Karanganyar. Ukuran dari papan reklame itu adalah 5×10 meter.
Dikutip Panjimas, Ihsan Prayitno memberikan alasannya mengapa ia melakukan hal tersebut.
“Saya miris ada oknum sebuah ormas di Garut yang kemudian membakar kalimat tauhid, apa pun tujuannya itu salah karena kalimat tauhid adalah kalimat yang mulia. Sehingga saya termotivasi untuk membuat gerakan dengan pemasangan spanduk itu” ujarnya Jumat, (26/10).
Ia menambahkan, kalimat tauhid itu bagus yang insya allah akan memberikan kesejukan. Sehingga, pembakaran bendera tauhid merupakan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan.
Tujuan dari pemasangan spanduk itu adalah untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa kalimat tauhid bukan merupakan bendera HTI ataupun terorisme.
Rencanaya, pemasangan bendera itu akan dilakukan selama satu bulan.
Untuk memasang gambar tersebut memang tidak mudah. Sebelumnya Ihsan sudah menghubungi perusahaan advertising, tetapi banyak yang tidak berani. Hingga akhirnya ada salah satu perusahaan advertising yang mau bekerja sama dalam pemasangan gambar tersebut.
Terkait adanya kemungkinan hal ini akan menjadi kontroversial, Ihsan tidak begitu khawatir.
“Saya berpikir positif saja, karena yang saya pasang itu kalimat tauhid, kalimat yang mulia. Apa yang kami lakukan secara hukum tidak melanggar.” tutupnya. <Hadila/Sumber: panjimas.com>
