Viral Layangan Putus Series, Ini Pelajaran Berharga tentang Rumah Tangga yang Bisa Dipetik

Viral Layangan Putus Series, Ini Pelajaran Berharga tentang Rumah Tangga yang Bisa Dipetik

Hadila.co.id – Kisah Layangan Putus yang sempat viral pada tahun 2019 silam belakangan ini kembali menghebohkan dunia maya. Pasalnya, sebuah series berjudul sama, yakni Layangan Putus Series, yang memang diadaptasi langsung dari cerita Layangan Putus Mommy ASF itu sedang tayang di beberapa platform video streaming.

Bagi yang belum tahu, series Layangan Putus ini berkisah tentang kehidupan rumah tangga bahagia suatu pasangan yang tiba-tiba hancur karena munculnya orang ketiga. Cerita asli Layangan Putus pertama kali dibagikan oleh seorang pengguna akun Facebook bernama Mommy ASF pada tahun 2019 lalu.

Setelahnya, ia juga mengembangkan kisah tersebut menjadi novel berjudul sama yang terbit pada November 2020. Dalam ceritanya, Mommy ASF mengangkat kisah nyata kehidupan rumah tangganya, sehingga banyak netizen yang kemudian memberikan simpati.

Layangan Putus episode pertama tayang pada 26 November 2021 yang lalu, dan langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hingga saat ini, series yang tayang setiap hari Jumat dan Sabtu tersebut masih terus berlanjut dengan berbagai lika-liku ceritanya yang kerap membuat penonton ikut hanyut terbawa suasana.

Nah, daripada kita hanya ikut emosi melihat problematika kehidupan Kinan, Aris, dan Lidya (nama-nama tokoh utama dalam series tersebut), tak ada salahnya jika kita juga ambil pelajaran dari series tersebut. Sebab, sejatinya ada beberapa hal penting tentang kehidupan rumah tangga yang bisa petik dari kisah Layangan Putus.

1. Realitas yang Terjadi dalam Kehidupan Rumah Tangga

Bagi sebagian besar orang, menikah adalah hal yang menyenangkan. Bahkan, melalui sabdanya, Rasulullah pun menjelaskan bahwa pernikahan adalah hal yang mampu menyempurnakan separuh agama seseorang.

Ketika seorang hamba menikah, berarti dia telah menyempurnakan separuh agamanya (nishfu ad-din). Maka bertakwalah kepada Allah pada separuh sisanya.” (Dinilai hasan li ghairihi, dalam Sahih Targhib wa Tarhib 2/192).

Dalam Al-Qur’an Surah An Nur ayat 32, Allah juga memerintahkan hambanya untuk melaksanakan pernikahan. “Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” [Q.S. An Nur: 32]

BACA JUGA: Suami Istri Itu “Nyambung” Lahir Batin

Maka, tidak heran jika saat ini ada banyak orang yang memimpikan untuk menikah sejak masih muda. Sebab, pernikahan memang menjanjikan banyak kebaikan untuk pelakunya.

Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam pernikahan juga terdapat sisi-sisi lain yang mungkin dapat menguji bahkan mengobrak-abrik kesabaran kita. Seperti yang terjadi dalam Layangan Putus series ini.

Di samping sisi kebahagiaan yang terang benderang, kehidupan rumah tangga kadang juga memberikan sisi “gelap”. Salah satunya ketika muncul problem dalam komunikasi antara pasangan, hingga terjadinya perselingkuhan.

Dari kisah nyata Layangan Putus, kita bisa belajar bahwa menikah itu bukan perkara yang sederhana. Akan ada hal-hal yang mungkin tak pernah kita bayangkan tiba-tiba datang menghampiri kita.

Meski begitu, kemunculkan Layangan Putus series ini juga jangan sampai menjadi trust issue tentang dunia pernikahan, yang membuat kita takut untuk menikah. Melainkan, jadikan sarana untuk bisa lebih mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

2. Kesetiaan Itu Datangnya dari Diri Sendiri

Di awal kisah Layangan Putus yang bisa ditonton secara streaming ini sebenarnya digambarkan kehidupan rumah tangga Kinan dan Aris itu cukup harmonis. Mereka digambarkan sebagai pasangan bahagia yang saling menyayangi. Satu sama lain pun memiliki karakter yang saling menguatkan.

Namun, dalam perjalanannya, ternyata sang suami justru tergoda oleh perempuan lain, yang mengakibatkan rusaknya kehidupan rumah tangga mereka yang bahagia. Lalu, apa yang bisa kita pelajari dari kejadian ini?

Pertama, soal kesetiaan. Layangan Putus menjabarkan bahwa kesetiaan itu sejatinya datang dari diri sendiri. Bagi orang yang sudah menikah, sesempurna apa pun seseorang, tidak akan menjamin pasangannya tidak akan selingkuh.

Oleh sebab itu, kita perlu belajar lebih lanjut tentang proses memantaskan diri sendiri. Kita tanamkan dalam diri bahwa pernikahan itu adalah ibadah, sehingga jika kita melanggar hal-hal yang terlarang dalam pernikahan—salah satunya menyelingkuhi pasangan—maka sesungguhnya kita juga telah mengkhianati Allah Swt. Sebab, ibadah dalam pernikahan itu bukan hanya perkara urusan kita dengan sesama manusia, tetapi juga dengan Allah.

BACA JUGA: 5 Hal Paling Sulit dalam Pernikahan, Apa Saja Itu?

Kedua, tentang perselingkuhan. Cerita Layangan Putus ini menggambarkan tentang dahsyatnya dampak perselingkuhan dalam menghancurkan rumah tangga, bahkan hubungan dengan orang lain di sekitar kita. Maka, sebagai umat muslim, baik laki-laki maupun perempuan, kita harus benar-benar menjauhinya.

Dalam Layangan Putus memang sosok suami yang digambarkan berselingkuh. Namun, dalam dunia nyata, pelaku perselingkuhan tidak selalu hanya laki-laki. Perempuan pun bisa berselingkuh. Oleh sebab itu, kita mesti sama-sama belajar menjaga kesetiaan untuk pasangan kita masing-masing.

Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam) pun mengutuk perbuatan selingkuh. Hal ini sebagaimana firman-Nya berikut ini.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” [Q.S. al-Anfal: 27]

Juga pada ayat berikut ini, “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): ‘Masuklah ke dalam Jahanam bersama orang-orang yang masuk (jahanam)’.” [QS. at-Tahrim: 10]

Kedua ayat di atas menjelaskan tentang larangan pengkhianatan. Sementara perselingkuhan sendiri, dalam pengertian secara lebih umum, juga dapat diartikan sebagai pengkhianatan, ketidak-jujuran, kecurangan, hingga penyelewengan.

3. Layangan Putus Series Ajarkan Pentingnya Membangun Komunikasi Asertif dalam Rumah Tangga

Komukinasi asertif adalah komunikasi yang tegas. Maksudnya, kemampuan seseorang untuk dapat menyampaikan apa saja yang dirasakan, dipikirkan, dan diinginkan bagi orang lain secara tegas. Namun, tetap dengan menghargai dan menjaga perasaan juga hak-hak pihak lain, tanpa bermaksud menyerang.

Dalam kehidupan rumah tangga, hal ini penting untuk dilakukan. Suami ataupun istri perlu untuk menentukan batasan-batasan tegas terkait hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, demi kebaikan bersama.

BACA JUGA: Agar Handphone Tak Memisahkan Cinta Kita

Meski begitu, ini bukan berarti kita bisa over-protective kepada pasangan. Akan tetapi, kita menjaga ia agar senantiasa berada di jalan yang terbaik. Suami atau istri, masing-masing berhak untuk mengatur pasangannya dalam kadar yang tepat, tidak berlebihan, dan senantiasa dalam jalan kebenaran.

Suami dan istri, masing-masing juga berhak untuk menolak aturan yang diberikan oleh pasangan, asalkan dengan alasan yang jelas dan masuk akal. Semua ini dapat dikomunikasikan oleh masing-maisng pasangan. Jadi, komunikasi asertif memang merupakan salah satu senjata ampuh dalam membangun kehidupan rumah tangga yang kuat.

Sahabat, sebagai informasi tambahan, menurut penutur cerita Layangan Putus series, arti frasa Layangan Putus dalam kisahnya ini adalah tentang kegamangan seorang perempuan dalam menjalani kehidupan rumah tangganya.

Dalam sebuah sesi wawancara, Mommy ASF menjalaskan bahwa Layangan Putus itu ibarat seorang perempuan yang tengah menjalani kehidupan rumah tangga. Namun, ia merasa gamang, kondisinya masih terombang ambing seperti layangan yang putus. <>

Ibnu
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos