Tiga Aturan Penting untuk Suami Istri

Tiga Aturan Penting untuk Suami Istri

Oleh: Cahyadi Takariawan (Konsultan Keluarga Nasional)

Saat ini, smartphone sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak bisa menolak atau mencegah hadirnya smartphone di ruang keluarga kita, tetapi kita membatasi pemanfaatannya agar hanya memberikan kemanfaatan yang positif. Jangan biarkan hubungan suami istri dan kondisi keluarga diintervensi dan dirusak oleh smartphone. Caranya dengan menerapkan tiga aturan penting dalam hubungan suami istri.

Agar smartphone memberikan kemanfaatan yang positif dalam kehidupan suami istri, berikut beberapa rambu yang hendaknya digunakan dan menjadi pemahaman bersama.

Pertama, Gunakan Smartphone Hanya untuk Kebaikan

Smartphone memiliki dua sisi mata pisau yang sama-sama tajam. Sisi kebaikan dan sisi keburukan. Jika dimanfaatkan hanya untuk kebaikan, maka akan menjadi mata pisau yang tajam untuk memproduksi sangat banyak kebaikan. Namun jika digunakan untuk kejahatan dan kemungkaran, juga akan menjadi mata pisau yang tajam untuk melahirkan banyak kerusakan dan penyimpangan.

Betapa banyak perselingkuhan yang terjadi, bermula dari pemanfaatan smartphone. Betapa banyak kejahatan ciber saat ini, karena saking mudahnya akses terhadap smartphone. Itu semua menjadi pertanda bahwa smartphone potensial merusak kebaikan individu dan keluarga, apabila lebih banyak digunakan pada sisi keburukan. Maka hindarkan pemanfaatan smartphone yang mengarah kepada keburukan, kejahatan, kemungkaran, penyimpangan, dan berbagai perbuatan dosa.

Kedua, Berikan Kemudahan Akses kepada Pasangan

Salah satu tugas pasangan suami istri adalah saling menjaga satu dengan yang lainnya. Jangan sampai suami dan istri menjadi saling asing dan saling membiarkan pasangannya terjatuh ke dalam penyimpangan dan kesalahan. Salah satu cara saling menjaga adalah dengan memberikan kemudahan akses bagi pasangan untuk mengetahui isi smartphone masing-masing.

Memberikan kemudahan akses, artinya tidak melarang dan tidak menghalangi saat suami mengambil dan membaca isi smartphone istri. Demikian pula suami tidak melarang dan tidak menghalangi saat istri mengambil dan membaca isi smartphone miliknya. Hal ini bukan berarti setiap hari seorang istri harus memeriksa isi smartphone suami, dan suami harus memeriksa isi smartphone istri. Namun, kemudahan akses artinya tidak ada penghalang jika suami dan istri ingin melihat smartphone pasangan.

Salah satu pertanda kemudahan akses yang diberikan kepada pasangan adalah, jangan merahasiakan password pada pasangan. Fungsi password atau mode lock apa pun, adalah memproteksi dari para penjahat. Padahal pasangan kita bukan penjahat. Suami dan istri adalah sepasang kekasih yang saling mencintai dan harus saling menjaga satu dengan yang lainnya. Bagaimana bisa menjaga kalau tidak mendapatkan kemudahan akses, dan smartphone selalu dikunci dengan password yang dirahasiakan? Maka, jangan ada password di antara kita.

Ketiga, Miliki Batasan Waktu Pemanfaatan Smartphone

Kendati kita sangat memerlukan smartphone untuk komunikasi, koordinasi kerja, atau pun jualan dan bisnis, tetap harus memiliki batasan waktu pemanfaatan. Harus ada jam ketika suami dan istri berhenti menggunakan smartphone, dan mereka melakukan aktivitas lain yang menguatkan keharmonisan kehidupan keluarga. Sejak dari aktivitas ibadah bersama, aktivitas membaca buku, aktivitas dapur, berkebun, bertaman, olah raga, silaturahmi, dan hal-hal bermanfaat lainnya.

Jangan sampai diri kita dijajah oleh smartphone tanpa mengenal waktu. Bahkan sekadar rutin ikut komen pada media sosial para tokoh dan media sosial sahabat, tanpa membuat status sendiri, itu pun sudah menjadi kesibukan yang sangat menghabiskan waktu. Maka miliki skala prioritas. Hidup kita harus seimbang dalam segala sisinya, tidak boleh habis untuk eksis di dunia maya, sementara tidak ada kiprah dalam kehidupan nyata. Buatlah kesepakatan bersama pasangan, jam berapakah harus mematikan semua sarana komunikasi, untuk bercengkerama bersama keluarga.

Itulah tiga hal dari sekian banyak aturan yang penting untuk dipahami oleh pasangan suami istri. Selain hal tersebut, kelekatan (bonding) dengan pasangan harus selalu dijaga. Maka saat beranjak ke tempat tidur, pastikan smartphone sudah diletakkan di tempat yang disepakati bersama. Jangan dibawa ke ranjang tempat tidur, jangan “dikeloni” saat tidur. Itu akan mengganggu kelekatan suami istri.

Jika Anda lebih lekat dengan smartphone, jika Anda lebih akrab dengan smartphone, jika Anda lebih asyik dengan smartphone, jangan-jangan sudah tidak ada lagi keasyikan bersama pasangan. Waspadai suasana ini, jangan sampai smartphone menggantikan posisi suami atau istri. <Sumber: Majalah Hadila Edisi Maret 2020>

 

Eni Widiastuti
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos