Menjadi Guru Periset, Mencari yang Terbaik untuk Generasi Terbaik

Menjadi Guru Periset, Mencari yang Terbaik untuk Generasi Terbaik

Hadila.co.id Dalam kehidupan sehari-hari, pengalaman merupakan salah satu sumber pelajaran. Pengalaman kemudian menjadi kesimpulan yang seringnya dijadikan sebagai “kebenaran”. Namun demikian, seberapa valid kah kesimpulan kita ini? Padahal informasi bukan hanya dari pengalaman pribadi, tetapi juga dari pakar atau otoritas ahli?

Sebagai contoh ketika menemukan di lapangan bahwa metode membaca “A” merupakan yang terbaik, ada pakar yang menyatakan bahwa metode “A” tidak sebaik metode “B”. Ada pula pakar lain yang menyatakan hal berbeda. Dalam kasus seperti ini, riset ilmiah memiliki kedudukan sangat penting untuk menyelesaikannya.

Pentingnya Komunikasi Guru-Murid, dan Cara Berkomunikasi yang Efektif

Riset ilmiah adalah riset obyektif, sistematis, dan dapat diuji. Sehingga mereduksi kemungkinan bahwa informasi didasarkan pada keyakinan, opini, dan perasaan personal. Riset ilmiah dilandaskan pada metode ilmiah sebuah pendekatan untuk menemukan informasi akurat. Tahapannya berupa: merumuskan masalah, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, merivisi kesimpulan dan teori riset (bila ada).

Guru, perlu menjadi periset. Melakukan studi sendiri untuk meningkatkan praktik mengajar. Ini adalah perkembangan riset aksi (penelitian tindakan kelas) yang penting. Riset akan memperluas peran guru, mengembangkan sekolah, dan meningkatkan proses mengajar dan proses belajar murid. Dia menemukan permasalahan, mengumpulkan data, menginterpretasi, memecahkan dan berbagi kesimpulan dengan guru lain. Selalu berkembang.

Tanamkan 3 Nilai Islami Ini agar Anak Tidak Mudah Iri dengan Orang Lain

Untuk mendapatkan informasi, guru periset menggunakan metode seperti observasi partisipan, wawancara, dan studi kasus. Salah satu teknik bagus yang banyak dipakai adalah wawancara klinis, dimana guru membuat murid merasa nyaman, mau mengungkapkan keyakinan dan harapan. Wawancara klinis bukan hanya bisa memberi informasi tentang masalah tertentu, tetapi juga pemahaman tentang perasaan anak dan bagaimana cara anak berfikir.

Selain dengan murid, guru juga bisa mendiskusikan keadaan murid dengan orang tuanya, dan berkonsultasi dengan ahli psikologi sekolah tentang perilaku murid. Dengan cara ini guru bisa menciptakan strategi intervensi (mendidik) yang bisa memperbaiki perilaku anak.

Semakin banyak pengetahuan guru tentang riset dalam bidang pendidikan dan mampu menerapkannya, semakin efektif guru dalam menjalani peran sebagai pengajar.<>

 

Bachtiar
AUTHOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos