Hadila.co.id — Radang tenggorokan adalah suatu penyakit yang menyerang saluran pernapasan, dan terkadang disertai nyeri. Respons tubuh manusia apabila terkena radang dapat bervariasi antara lain: nyeri, panas, kemerahan, pembengkakan, serta hilangnya fungsi fisiologis jaringan. Pemakaian obat-obatan kimia dengan kortikosteroid sangat dianjurkan pada penderita radang. Namun pemakaianya harus dibatasi karena apabila digunakan tanpa pengawasan dari dokter dan dalam jangka waktu yang panjang maka berisiko menyebakan sindrom moon face yaitu pembengkakan pada muka serta berbagai masalah buruk bagi kesehatan tubuh manusia.
Herbal di Indonesia ternyata juga ada yang memiliki aktivitas sebagai agen anti inflamasi atau peradangan yaitu kapulaga (Amomum cordamomum). Dalam kehidupan sehari-hari, kapulaga biasanya digunakan untuk penyedap rasa dalam masakan.
Bagian yang digunakan sebagai herbal yaitu; buah, rimpang, serta seluruh bagian tanaman. Efek terapeutik dari buahnya adalah sebagai antipiretik, antiinflamasi, serta memberikan rasa hangat. Kapulaga oleh masyarakat Indonesia digunakan sebagai obat batuk, pilek, serta radang tenggorokan yang eksis dalam melawan berbagai masalah kesehatan yang menyertainya seperti pereda nyeri pada radang tenggorokan.
Kandungan bahan aktif metabolit sekunder yang terdapat pada herbal tersebut antara lain: Terpineol, Borneol, dan Sineol. Zat aktif lainya antara lain: Polivenol, Mangan, Flavanoid, Saponin, Alfa borneol, serta beta Kamfer. Kandungan bahan aktif yang terdapat dalam biji kapulaga antara lain minyak atsiri yang mengandung bahan yang berkhasiat sebagai agen anti peradangan.
Cara penyajian dan pengolahan kapulaga sebagai obat herbal anti radang yaitu: 2 gr buah kapulaga dan 1 gr rimpang kunyit kering. Cara membuatnya yaitu: buah kapulaga dan kunyit kering ditumbuk hingga kasar lalu seduh dengan 250 ml air panas dan tunggu hingga 30 menit, setelah dingin saring lalu diminum 2 kali sehari.<Rubrik Rahasia Sehat Majalah Hadila Edisi September 2015/Bicara Tabu Sebelum Menjadi Abu>
Diampu oleh Ns. Budhi Purwanto, S.Kep.,M.Kes., CAHC
Editor: Rahmawati Eki
