JAKARTA, HADILA — Kotak suara Pemilu 2019 yang terbuat dari kardus, saat ini sedang ramai dibahas di media sosial. Padahal, kotak suara kardus ini bukan pertama kali dipakai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pembahasan soal kotak suara kardus ini dipertanyakan oleh sejumlah netizen. Ada yang mempertanyakan dananya hingga keamanannya.
Akun @helmifelis , malah langsung menuduh hal itu sebagai persiapan kecurangan: Ini namanya mempersiapkan kecurangan. Baru kali ini kotak suara dari kardus. Semakin tidak karuan negri ini. Bahkan saya bisa buka kardus itu tanpa berbekas & tanpa buka gemboknya. Saya bisa lakukan itu & banyak orang juga bisa lakukan itu. Artinya gembok disitu gak ada artinya
Akun @Mukty1_Abd: Dear @KPU_ID sebagai instansi paling bertanggung jawab pelaksanaan Pemilu, apakah ini dapat menjamin keamanan surat suara kalau kotak suara saja dari Kardus? Keponakan saya Kelas 5 SD sempat heran, ada yg lebih kuat, aman seperti kaleng kerupuk kok lebih memilih kardus?#Fatal
bahkan aku ustadz yang selama ini dikenal vokal, @ustadtengkuzul menulis: Kepada @DPR_RI dan @KPU_ID dan @jokowi Kami Mau Bertanya. Apakah Kalian Semua Tidak Malu, Memakai Kotak Suara Pemilu dari KARDUS? Masak Lebih Bagus Kotak Kerupuk di Warteg dari Kotak Suara Pemilu? Sejarah Akan Mencatat Ini Sampai Dunia Kiamat…! Mohon Dijawab…
Terkait dengan beragam cuitan itu, KPU seperti dilansir detiknews.com memberi penjelasan. Ketua KPU Arief Budiman mengatakan kotak suara jenis ini bukan pertama kali dipakai.
“Kita sudah pakai kotak pakai karton kedap air lima tahun lalu. Dulu sebagian, terakhir udah semua setiap ada pemilu pakai itu,” kata Ketua KPU, Arief Budiman, di kantornya, Jumat (14/12/2018).
“Itu sudah digunakan sejak pemilu yang lalu kok, untuk digunakan sebagai logistik pemilu dia sudah memenuhi syarat,” sambungnya.
Kardus yang ramai dibahas itu sebenarnya merupakan karton kedap air. Penggunaan bahan ini sudah diatur di Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 tahun 2018.
Arief memastikan kotak suara berbahan karton kedap air aman untuk digunakan. Pilihan ini juga diambil karena lebih hemat. “Menghemat biaya penyimpanan, menghemat biaya produksi, distribusi, banyak penghematanya,” ucap Arief. (***)
