Karanganyar, HADILA — Di tengah situasi perekonomian yg sulit, Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitul Mal Watamil (KSPPS BMT) Mitra Niaga yang dibentuk karyawan dan para mitra SOLOPEDULI dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2020 berhasil meraih keuntungan Rp261 juta.
“Ini patut kita syukuri bersama, saya juga apresiasi luar biasa kepada pengurus dan pengelola BMT karena dalam situasi yang sulit sekarang ini kita bisa eksis bahkan meraih keuntungan,” kata Ketua Dewan Pengawas BMT Mitra Niaga Danie H Soe’oed saat memberi sambutan dalam RAT Tahun Buku 2020 KSPPS BMT Mitra Niaga di Syariah Hotel, Solo, Rabu (13/1/2021).
Lebih lanjut Danie Soe’oed meminta khususnya kepada pengelola untuk tidak terpaku atau khawatir dengan situasi yang sulit sekarang ini. “Ini justru menjadi tantangan. Kalau dalam situasi baik-baik saja kita berjaya itu biasa, toh hidup itu pada dasarnya adalah menghadapi tantangan,” tambahnya.
Danie Soe’oed juga mengingatkan bahwa tujuan BMT Mitra Niaga ini didirikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan dan para mitra SOLOPEDULI. “Gaji karyawan SOLOPEDULI barangkali belum memuaskan. Namun dengan adanya BMT ini jika ada yang sedang membutuhkan keuangan bisa meminjam dengan mudah ke BMT,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Pengurus BMT Mitra Niaga Zaenal Abidin dalam laporannya menyampaikan bahwa keuntungan Rp261 juta yang diraih tahun tutup buku 2020 ini merupakan nikmat dari Allah. “Bayangkan, hampir semua bidang usaha saat ini sedang mengalami kesulitan sementara kita bisa meraih keuntungan. Ini kan namanya rezeki orang-orang soleh,” tambah Zaenal Abidin.
Terkait dengan itulah, Zaenal menyatakan optimismenya BMT Mitra Niaga akan bisa terus maju jika berada pada jalur yang benar sebagai lembaga keuangan syariah. “Tahun depan insyaAllah kami menargetkan laba Rp350 juta,” kata Zaenal Abidin.
Dia juga meminta agar Dewan Pengawas Manajemen dan Dewan Pengawas Syariah selalu mengawasi pengurus secara ketat. “Saya akan lebih ayem jika terus diawasi. Apalagi kalau menyangkut kesyariahan. Saya paling khawatir jika jatuh ke dalam riba, bahkan ini yang paling saya takutkan. Untuk itulah khususnya Dewa Pengawas Syariah, tolong kami terus dipantau,” katanya. (***)