Anak Tak Betah Mondok, Orang Tua Harus Bagaimana?

Anak Tak Betah Mondok, Orang Tua Harus Bagaimana?

Oleh : Budhy Lestari, S.Psi., (Psikolog Anak) 

Hadila.co.id – Assalamualaikum Ustazah. Anak saya usia SMP, sebenarnya bukan anak nakal. Namun ketika kami masukkan ke pondok pesantren selalu bikin ulah, agar dihukum, dan dikeluarkan dari pondok. Ketika di rumah dia rajin membantu orang tua. Dia beralasan tidak betah di pondok, ingin di rumah saja berjualan. Bagaimana menasihati dan mengarahkan yang baik? Terima kasih (081304567xxxx)

 

Ada beberapa kemungkinan pengalaman tentang kisah menyekolahkan anak di pondok pesantren;

Pertama, sejak awal anak menginginkan secara pribadi ingin di pondok dan anak pun enjoy menjalaninya.

Kedua, sejak awal anak menginginkan secara pribadi ingin di pondok, akan tetapi karena sesuatu hal akhirnya anak tidak enjoy menjalaninya dan mengeluh ingin pindah dari pondok. Terkadang mental anak drop karena ada permasalahan adaptasi dengan lingkungan pondok, mengalami kendala dalam pertemanan atau hal lainnya. Biasanya dengan pendampingan musrif dan oang tua yang intensif, akhirnya anak masih bertahan dan pada akhirnya senang.

Ketiga, awalnya anak tidak mau di pondok, tetapi dengan arahan kita lalu anak memahami dan mau sekolah di pondok pesantren dan akhirnya anak enjoy menjalani keseharian di pondok.

Keempat, sejak awal anak tidak menghendaki di pondok, tetapi kemudian tetap didaftarkan. Biasanya tipe ini, anak akan lama menjalani proses adaptasi karena dari dalam dirinya tidak ada keinginan terlebih dahulu dan biasanya anak akan mencari cara untuk dikeluarkan dari pondok. Bisa jadi apa yang dialami ananda ada pada point 4 ini. Sepertinya perlu didiskusikan kembali dengan ananda dengan penuh keterbukaan, lalu dicarikan solusi bersama.

Misal anak tidak mau di pondok karena dibully temannya, maka kita kuatkan mental anak agar tidak mudah terpengauh bully temannya. Atau misal karena anak tidak cocok dengan suasana di pondok, kita kuatkan anak agak lebih mampu menata diri dan hati agar siap menerima segala kondisi dan ragam karakter orang.

Apabila segala upaya sudah kita coba, akan tetapi anak masih tidak kerasan di pondok, alangkah lebih bijaknya kita coba tempuh langkah berikut.

Pertama, Kita minta tenggang waktu kepada anak (tentunya dengan kesepakatan dan kebijakan pondok) untuk mencoba misal selama 6 bulan ke depan sembari anak berbenah mengikuti saran kita, dan segala kendala yang ada juga diupayakan agar ada perbaikan

Kedua, apabila memang setelah waktu tenggang tadi tidak ada kemajuan, maka dirembug bersama anak, baiknya bagaimana. Apabila memang anak tidak di pondok lagi, maka perlu ada kesepakatan kelak anak akan seperti apa agar selalu terjaga imannya walaupun anak tidak di pondok.  <Majalah Hadila Edisi Februari 2019>

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos