Terdidik Oleh Anak, Momen Berharga Saat Menjadi Orangtua

Terdidik Oleh Anak, Momen Berharga Saat Menjadi Orangtua

Hadila.co.id — Salah satu momen unik bagi manusia adalah saat menjadi orantua, menjadi ayah dan ibu, dimulai sejak menyandang gelar calon ayah dan calon ibu. Unik karena memunculkan bermacam rasa yang kompleks bahkan mungkin kontradiktif. Haru, senang, bangga, ragu, takut, khawatir, dan banyak rasa yang sulit dideskripsikan. Momen tersebut diciptakan Allah untuk mendidik manusia. Seseorang dididik terlebih dahulu sebelum ia mampu mengemban tugas mendidik. Kelahiran buah hati, mencipta proses bagi seorang ayah-ibu untuk terdidik. “Terdidik oleh anak”. Secara konkret proses dan nilai tersebut bisa dijabarkan:

Pertama, keberadaan anak membuat orangtua terdidik untuk lebih bertanggung jawab.

Sifat menjaga diri dan lingkungan dari hal buruk menjadi lebih kentara. Seorang calon ibu, karena kasih sayangnya, akan menjaga diri melebihi sebelumnya. Menjaga kesehatan, kehalal-tayiban makanan, pendengaran, penglihatan, dan sebagainya. Bentuk tanggung jawab ini, juga terkait dengan sisi nafkah serta keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.

Kedua, terdidik untuk lebih mandiri. Kehamilan bisa bersifat sangat personal.

Rasa dan hubungan yang terjalin dengan janin, membuat seorang ibu mulai menyadari untuk makin mandiri. Meski ada beberapa hal yang ‘digantungkan’ pada orang lain (suami), tetapi banyak hal yang tidak mungkin diwakilkan kepada orang lain. Jika hal ini mampu ‘dipelajari’ calon ibu, maka tidak akan ada keluh kesah dalam menghadapi proses menjadi seorang ibu. Wujud mandiri lainnya; seorang suami yang terbiasa dilayani, akan mulai belajar mengurus dirinya sendiri. Suami istri mulai ‘gencar’ memperbaiki dan mempersiapkan diri menjadi tokoh panutan bagi anak.

Ketiga, terdidik untuk me-manage diri lebih baik.

Berpikir paralel, jauh ke depan, dan penuh perencanaan. Setidaknya, bersiap untuk ‘hadir’ dalam kehidupan anak (khususnya bagi calon ayah).

Keempat, adalah nilai yang paling utama, yaitu meningkatnya pasrah diri (tawakal) kepada Allah.

Pelajarannya ada pada pemahaman bahwa kehidupan ada dalam genggaman Allah. Tiada yang bisa menjamin keselamatan, kesehatan, rezeki si anak kecuali Allah. Doa-doa seharusnya senantiasa mengalir deras dari simpuh-sujud panjang di atas sajadah. Memohon penjagaan Allah, “Zawwadakallahuttaqwa, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsuma kunta.Semoga Allah membekalimu takwa, semoga Allah mengampuni dosamu, semoga Allah mudahkan kebaikan untukmu di mana pun kamu berada.

Sungguh, setiap tahapan dalam hidup kita, telah Allah ciptakan sebagai kebaikan. Tarbiyah-Nya menjadikan kita dewasa. Bertambah umur, bertambah bijak, bertambah saleh. Wallahu’alam bi showab. [Bunda Abyaz, Solo]

Admin Hadila
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos