Saat Anak Didiagnosis ABK

Saat Anak Didiagnosis ABK

Oleh: Pravissi Shanti (Psikolog dari Universitas Negeri Malang (UM)

Hadila.co.id – Anak merupakan anugerah dari Allah Swt yang sangat berharga. Anak merupakan generasi penerus yang diharapkan akan menjadi pembangun keluarga, bangsa, dan agama. Namun, apa yang terjadi saat anak yang diharapkan itu ternyata mengalami kebutuhan khusus? Tentu hal ini tidak mudah bagi orang tua. Banyak di antara orang tua yang merasa kecewa, merasa marah, terbebani, merasa Allah tidak adil, dan sebagainya. Tidak jarang juga hal ini menyebabkan penanganan terhadap anak pun menjadi tidak optimal. Naudzubillahi min dzalik.

Anak, seperti apa pun dia, tetap merupakan anugerah Allah Swt yang harus dirawat dan dididik agar dia dapat berkembang sesuai fitrahnya. Ini adalah hal pertama yang harus dipahami oleh orang tua yang anaknya didiagnosis berkebutuhan khusus. Tidak mudah, tetapi harus selalu diingat, bahwa Allah Swt tidak akan menguji hamba-Nya di luar kekuatan mereka. Beberapa hal berikut diharapkan dapat membantu Bunda dan orang tua lain, yang anaknya didiagnosis ABK.

Penting untuk mencari informasi sebanyak mungkin mengenai kondisi anak. Sebagian ABK sudah didiagnosis sejak lahir, bisa karena adanya ciri fisik khusus seperti tunanetra atau down syndrome. Namun, ada pula ABK yang didiagnosis setelah tahun-tahun awal perkembangannya, misalnya karena adanya perkembangan yang terhambat, seperti autism dan ADHD. Saat Bunda mencari informasi yang benar-benar sesuai dengan kondisi anak, diharapkan hal ini akan membantu Bunda dalam mengoptimalkan perkembangan anak sesuai kemampuannya.

Hal lain yang dapat dilakukan adalah bergabung dengan komunitas orang tua sesama ABK. Misalnya komunitas untuk orang tua anak autis. Hal ini akan sangat membantu, dimana orang tua dapat saling berbagi cerita dan pengalaman terkait perkembangan anak.

Persiapkan anggota keluarga lain agar mereka juga dapat membantu mengoptimalkan potensi anak. Misalnya kakek nenek, atau saudara kandung. Berikan pemahaman tentang kondisi anak yang memiliki kebutuhan khusus, apa saja yang dia butuhkan, apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu perkembangannya.

Saat ABK sudah cukup mampu berkembang sesuai potensinya, janganlah perlakukan dia berbeda dengan anak lainnya. Berikanlah kesempatan pada anak untuk berlatih mandiri, tanggung jawab, sama seperti anak lainnya. Tentu sesuaikan dengan kemampuannya ya Bunda. <Dimuat di Majalah Hadila Edisi Desember 2017>

Redaksi
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos