Ramadan Segera Tiba, Perbanyak Istigfar agar Dimudahkan Beribadah

Ramadan Segera Tiba, Perbanyak Istigfar agar Dimudahkan Beribadah

Hadila – Bulan Ramadan insya Allah segera tiba. Mari kita sambut dengan sukacita, bagaimana pun kondisinya. Karena boleh jadi,  ini Ramadan terakhir kita.

Pesan itu disampaikan Pengasuh Rubrik Konsultasi Syariah majalah Hadila yang juga dosen mahad Abu Bakar, ustazah Nursilaturohmah, saat mengisi Kuliah Whatsapp Bareng Cilukba, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, kondisi pandemik yang melanda negeri Indonesia tercinta, jika direnungkan justru mendatangkan keberkahan luar biasa. Dengan kondisi ini, insya Allah tujuannya agar kita lebih fokus sambut Ramadan, kita terputus dengan dunia luar dan berinteraksi dengan Allah Swt sebanyak-banyaknya.

Lantas apa saja bekal yang perlu disiakan untuk menyambut Ramadan? Menurut ustazah Nursila bekal itu meliputi empat hal. Yaitu mempersiapkan jiwa, mental, dan hati kita, persiapkan ilmu, persiapan finansial, perisiapkan fisik kita. Keempat hal itu harus disiapkan agar Ramadan bisa dijalani dengan optimal, sehingga kita tidak termasuk orang yag merugi.

Untuk memperisapkan empat hal tersebut, lanjutnya, ada beberapa tips yg bisa dilakukan segera mungkin.

Pertama, mengevausasi diri. Untuk mendapatkan hasil lebih baik, setiap muslim sangat dianjurkan melakukan muhasabah diri. Itu termasuk adab terhadap jiwa kita. Untuk bisa bertakwa, seorang muslim seharusnya senantiasa menghisab apa yang kita lakukan untuk diri kita. Rasulullah bersabda,  “Muhasabahlah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah kalian dengan amal saleh sebelum menghadapi mahkamah agung di ahari akhir. Karena sesungguhnya Allah akan memberikan keringanan hisab bagi orang orang yang menghisab dirinya di dunianya, pada hari kiamat kelak.”

Untuk merpersiapkan ilmu, kita harus review kembali beberapa hal terkait Ramadan, gali kembali keutamaan Ramadan. Ramadan adalah berita gembira, bulan sangat mulia, bulan ketika Allah bukakan pintu surga, setan dibelenggu, Allah akan melipatgandakan pahala amal perbuatan kita.

Supaya bisa mengkondisikan hati dan akal kita, mari kembali buka buku atau baca artikel tentang keutamaan puasa. Bahwa puasa merupakan ibadah yg diwajibkan Allah. Tubuh kita pun sebagai manusia, harus melakukan puasa. Ibadah puasa adalah ibadah istimewa, dia dalah ibadah yang hanya diketahui Allah Swt, sehingga pahalanya juga dirahasiakan Allah Swt. Dengan puasa ini, kita akan meraih keuataman dijauhkan dari api neraka, memberikan syafaat pada hari akhir, bahkan  ada pintu khusus di surga yang disebut pintu Arroyan. Itu semua adalah keutamaan puasa Ramadan.

Persiapan ilmu menghadapi Ramadan, adalah kembali memaknai puasa yg sesungguhnya, meluruskan makna puasa, terutama dalam keadaan seperti sekarang. Keadaan sekarang dimana banyak orang terdampak virus corona, bisa menjadikan puasa kita jauh lebih sukses dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kenapa? Karena Rasulullah pernah mengingatkan kita, “Betapa banyak orang berpuasa, tapi dia tidak mendapatkan dari puasanya itu kecuali rasa lapar dan dahaga.”  Kenapa? Karena puasa yg dilakukan masih puasa perut saja. Anggota tubuh lain belum bisa dikendalikan dengan baik, masih melakukan hal yang mendatangkan murka Allah Swt. Padahal Rasulullah Saw bersabda dalam hadisnya, “Sesungguhnya puasa bukan sekadar menahan lapar, minum dan makan saja, akan tetapi puasa adalah menahan diri dari perkataan dan perbuatan kotor yang mengandung dosa. Barang siapa yang tidak mampu menjaga dirinya dari perkataan dusta, sesungguhnya Allah tidak membutuhkan amalnya.”

Jadi puasa yang sesungguhnya adalah yang bisa mengendalikan pikiran, ucapan, amal-amal kita, sabar dan syukur kita. “Puasa memberikan kesempatan untuk melakukan aksi kebaikan sebanyak-banyaknya, kita persiapkan maliah kita, finansial kita untuk berbagi buka, sahur, hadiah. Hal itu bisa dilakukan oleh mereka yang berkecukupan. Akan ada kenangan sangat indah bahwa Ramadan tahun cukup menyenangkan,” jelasnya.

Terkait dengan empat bekal tadi, yang harus dilakukan adalah mengondisikan diri kita dengan memperbanyak doa. “Kita banyak doa semoga Ramadan masih bisa kita nikmati, ibadah lebih optimal dari tahun sebelumnya. Kita harus punya sikap optimis, bahwa insya Allah wabah akan segera berakhir. Sangat mudah bagi Allah Swt untuk menghentikan segalanya,” ujarnya.

Untuk menjadikan hati dan jiwa kita lebih ringan menjalankan ibadah saat Ramadan, Ustazah Nursila menyarankan agar kita memperbanyak istigfar, bertobat kepada Allah Swt. Istigfar bisa menjadi cara keluar dari berbagai masalah. Kondisikan hati, luruskan niat hanya karena Allah, mari minimalkan mendengar berita yang tidak baik, yang justru bisa melemahkan diri kita dalam menyongsong Ramadan. Siapa yang sungguh sungguh , Allah akan berikan kemudahan

Salah satu ciri khas Ramadan, terangnya, ada tiga amal istimewa yang seharusnya dikejar setiap muslim. Yaitu mengerjakan ibadah puasa, membaca dan mentadaburi Alquran, dan memperbanyak sedekah. Dalam siatuasi seperti ini, seharusnya menjadikan kita bisa lebih maksimal dibanding tahun sebelumnya. Mari ambil hikmah dan rahmat-Nya. Walaupun Allah mengurangi nikmat kita, tapi sesungguhnya ada banyak nikmat yang Allah berikan. <>

Eni Widiastuti
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos