PWI Surakarta Serahkan Rp11.100.000 untuk Korban Bencana Palu-Donggala

PWI Surakarta Serahkan Rp11.100.000 untuk Korban Bencana Palu-Donggala

SOLO – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta menyalurkan donasi kemanusiaan kepada korban tsunami dan gempa Palu-Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) sebesar Rp11.100.000 melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta, Senin (9/10).

Penyerahan donasi dari PWI yang dikumpulkan saat berakhirnya penyelenggaraan Kongres XXIV PWI pada 30 September itu, diterima langsung Sekretaris PMI Surakarta, Sumartono Hadinoto di markas PMI Surakarta, Jalan Kolonel Sutarto, Solo.

Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul, dalam kata sambutannya mengatakan, bahwa duka Palu-Donggala menjadi duka bersama bangsa Indonesia. Karena itu PWI, lanjut dia mengajak organisasi lain dan elemen masyarakat di berbagai bidang kehidupan turut bersama-sama ikut membantu warga di Palu-Donggala.

“Kami mencoba menggalang donasi, di antaranya dari anggota PWI dan wartawan pada umumnya. Semoga bisa mengetuk kepedulian bersama. Kami juga turut prihatin anak dari Ketua PWI Sulteng belum ditemukan pasca bencana,” katanya yang didampingi pengurus.

Sekretaris PMI Surakarta, Sumartono Hadinoto menyambut baik dengan kepedulian PWI Surakarta yang mempercayakan donasi untuk warga terdampak tsunami dan gempa Palu-Donggala, melalui PMI Surakarta.

Pihaknya menerima Rp 11,1 juta dari PWI Surakarta untuk warga Palu-Donggala. Sementara PMI sudah membuka kran bantuan melalui rekening BCA 01 585 22 333 dan Mandiri 138 00 1586330 6 per 1 Oktober lalu. Adapun donasi dari berbagai elemen yang sudah terkumpul menembus Rp 361 juta.

“Sementara donasi untuk Lombok beberapa waktu lalu, kami sudah menyerahkan Rp 700 juta. Adapun untuk Palu-Donggala, masih terus dibuka. Kami berterima kasih banyak elemen masyarakat yang mempercayakan donasinya melalui PMI,” aku dia.

Selain itu pihaknya juga mengirimkan tim medis yang dibagi dalam beberapa gelombang. Untuk saat ini tim yang sudah dikirim sejak 1 Oktober berjumlah 7 orang mulai dari dokter, apoteker dan perawat. Selain ikut mengatasi kesehatan warga yang selamat dari tsunami dan gempa, pihaknya juga membantu saluran air bersih hingga perbaikan hunian.

“Setiap tim kesehatan diberi tugas dua minggu. Sementara baru satu tim dulu. Kami meminta tim relawan harus mandiri. Relawan jangan sampai merepotkan di sana. Progres per hari juga kami pantau terus, “jelasnya. (*Humas/PWI Surakarta)

Redaksi
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos