Pemilu Usai, Mari Kembali pada Urusan Kita dan Bersatu

Pemilu Usai, Mari Kembali pada Urusan Kita dan Bersatu

Hadila.co.id Pesta demokrasi 2019 baru saja usai. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menerima dengan dada terbuka hasil pilihan rakyat. Boleh saja sebagian dari kita kecewa karena hasil pilihan rakyat jauh dari harapan. Harapan kita, pemilu kali ini menghasilkan wakil rakyat yang bisa memperjuangkan kepentingan rakyat dengan integritas dan kejujuran. Memperbaiki kondisi bangsa dengan komitmen perjuangan yang kuat.

Berbagai persoalan mulai dari korupsi, kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, pornografi, narkoba, dll, sepertinya kian bertambah. Semua itu tidak akan mampu terselesaikan oleh pemimpin yang hanya mengejar kepentingan pribadi dan golongan saja.

Namun, sekali lagi, kita harus menghormati apapun pilihan rakyat. Bukan  berarti membiarkan orang-orang terpilih itu seenaknya mengatur negara ini, melainkan peduli dan kritis mengawasi bersama penyelenggaraan proses pemerintahan ke depan. Dan disaat bersamaan, mendidik warga negara untuk lebih cerdas dalam menentukan pilihan.

Penguasa Khusyu’, Allah pun Merahmati

Dibutuhkan kesabaran dan kebesaran hati untuk terus bersama rakyat lapisan bawah agar mereka mau memahami bahwa setiap pilihan pasti punya konsekuensi. Meski terdengar utopis, namun kita harus percaya, bahwa masyarakat Indonesia bisa berubah. Itu yang mampu membesarkan hati kita untuk terus bekerja membangun bangsa ini.

Presiden memiliki kekuasaan besar membawa bangsa ini sesuai ideologinya. Apabila presidennya yang memiliki ideologi liberal, maka dia akan membawa bangsa ini menjadi bangsa liberal dan menjadi sapi perahan negara liberal yang telah kuat lebih dulu. Sedang presiden dengan jiwa nasionalisme yang kuat, tentun akan berjuang mempertahankan independensi bangsa dari berbagai bentuk penjajahan bangsa asing. Mari berdoa pada Allah agar siapapun yang menjadi pemimpin Indonesia, akan membawa perubahan pada negara tercinta ini menjadi negara yang maju dalam berbagai aspek, serta menjadi pemimpin yang selalu takut, tunduk dan mengingat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam mengambil keputusan untuk Indonesia.

Faidza faraghta fanshab, selesai satu pekerjaan kita kerjakan yang berikutnya. Mari kita kembali fokus pada urusan kita yang mungkin selama ini tertunda akibat kondisi politik di Indonesia yang terus berubah-ubah, mari kembali memajukan negara dan agama melalui potensi diri kita dan sesuai dengan kemampuan kita.

Bachtiar
AUTHOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos