Menjadi Kartini Tangguh Bergelar ‘Ibu’

Menjadi Kartini Tangguh Bergelar ‘Ibu’

Hadila.co.id “Heh.. bentar to Dik, mbok kesana dulu, main sama Mas Ray itu lho,” kata Mba Fa. Adik semakin asyik melemparkan mainan sambil tertawa lebar. “Bunda adik diremote saja biar diam,” kata Mas Ray. Tak lama, “Tu kan aku kena. Adiik!” teriak Mba Fa.

“Ehm.. ganteng sholih, kejar burung yuk,” Kataku sambil mengendong adik ke belakang. Sesaat adik yang semula meronta, perhatiannya beralih ke sangkar burung.

Akhir pekan yang luar biasa bersama empat buah cinta kami. Ayah dinas ke luar kota, asisten rumah tangga ijin sakit. Tiba-tiba sulung kami yang mulai beranjak remaja bertanya, “Bunda jadi ibu itu capek tidak sih?”Aku tertawa mendengar pertanyaannya.

Pagi itu obrolan seputar peran perempuan di wilayah domestik mengalir. Termasuk pentingnya komunikasi, perhatian, dukungan dan kerjasama dari semua anggota keluarga.  Hingga akhirnya hampir bersamaan dengan kakak bergumam, “Pantes ya Bun surga terletak dibawah kaki ibu,” terdengar teriakan Mas Ray, “Bunda.. ini lho.”

Dengan tersenyum kakak menggoda, ”He.. panggilan tugas Bun”.

Kunci Menjadi Muslim yang Selalu Bahagia (Bagian 1)

Ayah-Bunda, orang Jawa mengatakan gawean omah ki ora ono entek-e. Sehingga peran seorang ibu sebagai ratu rumah tangga tidak akan pernah berhenti. Sementara di satu sisi perempuan bukanlah robot. Terkait dengan itu ada beberapa hal yang bisa kita sampaikan kepada Ananda

Pertama, tugas mulia itu bernama ibu. Ananda perlu memahami bahwa tugas mulia seorang perempuan adalah menjadi ibu. Hamil, melahirkan, menyusui dan mendampingi tumbung kembang anak adalah bagian dari kegiatan yang dinantikannya. Sehingga pekerjaan rumah tangga itu bukan hanya sekedar masak, mencuci baju, bersih-bersih dan hal-hal yang terlihat lainnya.

Kedua, saling mengingatkan menuju keistiqomahan. Konsep lain yang perlu dimengerti adalah karena hidup itu berjalan terus, maka kegiatan rumah tangga juga terus berjalan (tidak ada habisnya). Di satu sisi manusia mempunyai sisi manusiawi seperti capek, sakit, sedih, dll. Oleh karena itu diperlukan saling pengertian dan kerjasama antar semua anggota keluarga.

Hidup adalah Pilihan dan Ikhtiar

Ketiga, kelak Ananda pun akan menjalaninya. Hal yang perlu kita sampaikan. Mereka juga akan menjadi orang tua yang mengurusi anak-anaknya kelak. Apabila terjadi sesuatu maka ada baiknya terkadang ananda kita tanya, kalau kakak yang jadi bunda apa yang akan dilakukan.

Ayah-Bunda dari rumah Ananda belajar tentang arti dan peran masing-masing anggota keluarga. Pemahaman tentang hal tersebut akan menjadi modal bagi mereka untuk menjalani kehidupan berumah tangga kelak. Wallahu a’lam bishshowab.

 

Bachtiar
AUTHOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos