Kekuatan Cinta

Kekuatan Cinta

Motivator: Jumadi Subur

 “Sukses itu penting, tetapi cinta lebih Penting”. Begitu kata salah seorang guru bisnis saya, Coach Dr. Fahmi. Setelah dipikir-pikir ternyata memang benar. Kekuatan cinta sungguh luar biasa. Banyak kisah cinta yang melegenda. Taj Mahal di India adalah salah satunya. Seluruh bangunan yang terletak di Kota Agra itu terbuat dari marmer berkualitas tinggi. Bahkan bagian-bagian dari dindingnya bertahtakan berlian. Wah! Bangunan ini merupakan bukti cinta dari seorang Kaisar Moghul bernama Shah Jehan kepada istrinya, Mumtaz. Si kaisar ingin mempersembahkan monumen cinta yang abadi kepada sang istri, yang kebetulan lebih dulu meninggalkannya. Tampak di sini betapa kokoh cintanya kepada sang istri.

Tidaklah salah apabila Jalaludin Rumi pernah mengungkapkan bahwa cinta itu tak ubahnya seperti misteri. Lanjutnya, cinta adalah samudera yang tak terukur kedalamannya. Ia tak dapat digali melalui buku-buku ilmu pengetahuan. Ia juga tak dapat tercakup dalam pembicaraan atau pendengaran manusia. Wow!

Oleh sebab itu, di sini saya tidak akan mendefinisikan cinta karena kami khawatir itu akan mereduksi kedalamannya. Kali ini saya hanya akan mencermati senyawa-senyawa yang selalu terkandung dalam sebuah cinta. Erich Fromm, murid kesayangan sesepuh psikologi Sigmund Freud menyebutkan empat senyawa mutlak, yaitu perhatian (care), tanggung-jawab (responsibility), hormat (respect), dan pengetahuan (knowledge).

Ketika kita sudah mencintai karier atau bisnis, maka kita tidak akan kepikiran lagi untuk menyia-nyiakan, apalagi meninggalkan karier atau bisnis tersebut. Iya ‘kan? Alih-alih menelantarkan, malah Anda akan bersikap penuh perhatian (care) dan penuh tanggung-jawab (responsibility) atas karier atau bisnis Anda. Ingin pula Anda menghasilkan yang terbaik.

Kesimpulannya, cinta itu memang indah. Mencintai itu memang lumrah. Akan tetapi, tidak boleh kita semata-mata mengatasnamakan cinta untuk melegalkan atau menghalalkan sesuatu. Tak pelak lagi kuncinya adalah kepekaan nurani. Bahkan kalau perlu, tanyakanlah terlebih dahulu kepada Yang Maha Menaburkan Cinta di hati setiap manusia. Apa kata-Nya? Apa kehendak-Nya? Saya yakin, dengan adanya semaian cinta dari-Nya, keluarga, sahabat, dan dari diri kita sendiri, niscaya hidup kita akan ‘makin hidup’ serta lebih mudah dan lebih terarah untuk menggapai kejayaan yang sejati. <Dimuat di Majalah hadila Edisi Desember 2017>

Redaksi
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos