Inovasikan Hidup dengan Kreativitas

Inovasikan Hidup dengan Kreativitas

SUKOHARJO – “Inovasikan Hidupmu dengan Kreativitasmu”, demikian tema yang diangkat oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Trainer Motivation and Public Speaking (UKM TMAPS)  IAIN Surakarta pada kegiatan Training Kehumasan di Aula Pasca Sarjana lantai 4, Kamis (8/11). Acara menghadirkan 3 pembicara yakni Edo Segara selaku Manajer PR (Humas) PT Mirota Kampus sekaligus Redaksi Jurnalpublik.com, Alvino Agatillano seorang content creator influencer, dan Gilang Candra seorang content creator sekaligus jurnalis di Tribbun News.

“Apa yang ada dipikiran Anda tentang humas atau public relation? Tukang rilis? Tukang menghubungi media? Marketing organisasi? Juru bicara atau apa?”, Tanya Edo Segara selaku pembicara di sesi pertama . Edo menyampaikan humas adalah kegiatan komunikasi persuasif dan  terencana yang sengaja didesain untuk mempengaruhi publik. Humas adalah presentasi positif suatu organisasi kepada masyarakat luas. Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan masyarakat luas secara timbal balik.

Edo menambahkan ada 3 paradigma kerja humas. Pertama, sebagai positif image building atau pencitraan. Dimana seorang humas dituntut untuk membangun citra positif untuk sebuah perusahaan atau sebuah organisasi ke masyarakat luas. Kedua, sebagai networking atau jejaring. Seorang humas dituntut untuk memperluas jaringan, relasi atau hubungan baik dengan perusahaan, organisasi, dan masyarakat pada umumnya sehingga tercipta komunikasi yang baik. Ketiga, sebagai jurnalis seorang humas dituntut untuk mencari berita atau sebuah informasi.

“Kalau di PT Mirota, saya membagi humas menjadi 3 divisi. Ada Divisi Konten dan Desain, Divisi Jejaring Pemerintah, dan Divisi Jejaring Konsumen.  Karena PT Morena itu seperti swalayan, warung makan, dan restoran”, ujar Edo.

Strategi humas, terangnya, dimulai dari mehamami siapa publik yang dituju. Tidak ada strategy for everybody. Setiap orang maupun setiap lembaga bersifat khusus, tidak sama satu dengan yang lainnya. “Oleh karena itu, strateginya adalah menentukan siapa publik Anda, pahami, baru kemudian menyusun strategi yang sesuai dengan karakteristik mereka,” imbuhnya.

Sesi kedua diisi oleh Alvino Agatillano dan Gilang Candra yang lebih memberikan wawasan terkait bagaimana membuat content yang kreatif dan menarik dengan menampilkan hasil karya mereka di media sosial, salah satunya di Instagram . Alvino menyampaikan Instagram merupakan salah satu media sosial yang simpel, banyak orang yang melihat dan tidak ribet. Banyak peluang yang besar bagi seseorang untuk berkarya di sana, untuk menghasilkan uang, atau sekadar menghibur diri dan biar seseorang itu bisa terkenal.

Alvino menambahkan tips-tips agar bisa mendapatkan uang dari Instagram, yaitu rajin bikin konten (foto/ video), buat feed Instagram yang rapi, mention dan tag akun brand atau olshop. “Biasanya akan ada tawaran endorse atau kontrak kerja sama,” terangnya. Ada tantangan tersendiri dalam membuat konten.” Baik dari netizen yang nantinya akan pro kontra, ide video yang tidak muncul-muncul, keterbatasan peralatan, kurangnya teman sesama creator dan kadang konten kita itu kalah dengan konten viral,” ujarnya.

Menjadi seorang content creator, lanjutnya,  tidak mudah dan tidak juga susah. Ada sukanya, dan ada dukanya. Sukanya itu bisa menyalurkan hobi, menghibur banyak orang, bisa cari penghasilan sendiri dan bisa dikenal banyak orang. “Dukanya itu harus kuat menghadapi netizen, dan kadang diejek karena gapunya malu, sok ngartis. Tapi saya cuek aja,” pPungkas Alvino.

Gilang Candra menambahkan, menjadi seorang content creator  harus memiliki sebuah kreativitas. Kreativitas itu memiliki pengertian untuk memecahkan masalah atau problem solving, dan membuat hal-hal yang baru. “Tentunya juga harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Dan tidak kalah penting matangkan konsep dan terus berlatih,”. <Ansor>

Redaksi
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos