Oleh: Jumadi Subur (Motivator)
Ada yang menyangka bahwa orang-orang sukses meraih jalan kepahlawanan dengan mulus tanpa pernah menemui kesulitan atau kegagalan. Padahal tidak demikian. Belajar dari biografi para tokoh dunia bahkan juga para pahlawan Islam, semua pernah bertemu kegagalan. Kesulitan, bahkan menjadi keniscayaan yang diciptakan sejarah untuk mencapai kesuksesan.
Abraham Lincoln sang presiden legendaris, pernah mengalami puluhan kali gagal dalam pemilu di negaranya. Bahkan dia harus berusaha selama 29 tahun sebelum akhirnya memenangkan pemilu dan terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Dalam kisah lain kita juga mengenal tokoh Thomas Alfa Edison yang workshop-nya pernah terbakar habis, tetapi dia tetap semangat untuk bangkit kembali.
Dalam sejarah Islam, pahlawan Salahudin Al Ayubi harus berulang kali melakukan percobaan penaklukan hingga berhasil membebaskan Palestina. Bahkan Muhammad Al Fatih yang sejarahnya gilang gemilang itu juga harus menemui berbagai kegagalan dalam percobaan melakukan pembebasan. Yang menakjubkan, pembebasan Konstantinopel membutuhkan waktu 700 tahun lamanya dan dilakukan oleh beberapa generasi.
Apa rahasianya sehingga mereka berhasil melampaui kesulitan-kesulitan?
Pertama, mimpi yang tak pernah henti. Impian tidak boleh selesai karena kesulitan. Justru tekad mencapai impian merubah rintangan dan kesulitan menjadi sarana mencapai tujuan.
Kedua, semangat belajar yang tak pernah pudar. Kesulitan atau kegagalan adalah objek pengalaman yang harus dipelajari untuk kemudian dirubah menjadi kemenangan.
Ketiga, keyakinan berlandaskan iman. Bahwa setiap peristiwa ada waktunya dan setiap kemenangan ada jadwalnya. Tugas kita adalah melakukan tindakan yang besar dan benar, takdir yang akan mewujudkan impian.
Jangan berhenti karena kesulitan. Terus berusaha hingga kesulitan itu yang berhenti mengikuti Sahabat. Tetap tegar, karena sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan. <Dimuat di Majalah Hadila Edisi September 2018>
