Cara Membangun Kembali Kepercayaan Pasangan Kita, Diantaranya dengan Menurunkan Ego

Cara Membangun Kembali Kepercayaan Pasangan Kita, Diantaranya dengan Menurunkan Ego

Hadila.co.id Banyak keluhan yang terjadi di ruang konseling, istri yang merasa sakit hati dan sulit memaafkan suaminya yang selingkuh. Kenyataan itu menghancurkan kepercayaan yang sudah dibangun bertahun-tahun. Atau, suami merasa ditikam dari belakang oleh sang istri yang selingkuh. Rasa percaya yang telah dimiliki suami mendadak hilang. Mereka bertanya bagaimana cara untuk membangun kepercayaan pada pasangan kembali? Bagaimana membangun lagi kepercayaan suami istri?

Memang tidak mudah membangun kembali kepercayaan pasangan, ketika mendapati pasangan melakukan kesalahan yang menyakitkan.

Perselingkuhan telah menghancurkan bangunan kebahagiaan keluarga, merusak kepercayaan kepada pasangan yang telah dibina sepanjang masa pernikahan. Namun bukan berarti pernikahan tidak bisa diselamatkan. Jangan merasa sejarah keluarga sudah selesai.

Pria Wajib Sadari dan Lakukan Hal Ini saat Tergoda dengan Wanita Lain

Ada sangat banyak cara untuk membangun kembali kepercayaan kepada pasangan.

Pertama, yang harus cermat/matang dipikirkan adalah menjaga keutuhan keluarga. Pernikahan adalah ikatan sakral atas nama Tuhan yang tidak boleh dirusak dengan semena-mena.

Perasaan tanggung jawab atas pernikahan dan keutuhan keluarga ini seharusnya membuat suami-istri berpikir rasional. Tidak mudah terpancing oleh keinginan membuat keputusan sesaat tanpa memikirkan masa depan.

Salah satunya masa depan anak, yang memerlukan bimbingan dan kasih sayang kedua orang tua dalam keluarga yang utuh.

Kedua, tundukkan emosi dan ego diri agar tidak merusak kebahagiaan keluarga yang masih bisa dibangun kembali bersama pasangan Munculnya emosi yang tinggi saat mengetahui pasangan berselingkuh, keinginan membuat perhitungan, merasa harga diri ternodai, sangat bisa dipahami.

Namun yang harus diperhatikan, bahwa semua orang memiliki kekurangan dan kesalahan. Jika suami melakukan kesalahan, itu ada andil istri, dan jika istri melakukan kesalahan juga ada andil suami.

Jika menuruti ego dan emosi, ikatan pernikahan bisa rusak dengan mudah, dan harus ‘dibayar mahal’.

Penyebab Kita Tidak Puas dan Mudah Iri pada Rumah Tangga Orang Lain

Ketiga, lupakan kesalahan pasangan. Hal yang paling berat adalah melupakan kesalahan pasangan. Banyak istri dan suami yang menyatakan tidak bisa melupakan kesalahan pasangan. Itu karena mereka terus mengingatnya.

Selembar daun dapat menutupi dunia, ketika daun itu menutupi kedua mata kita. Demikian pula dengan hati kita, apa yang paling banyak memenuhi hati kita itu yang akan selalu teringat dan tidak pernah dilupakan.

Jika memenuhi hati dengan kesalahan pasangan, maka tidak ada satupun tempat di hati untuk berbagai macam kebaikannya. Namun jika memenuhi hati dengan kebaikan pasangan, maka tidak ada lagi memori yang tersisa untuk menyimpan ingatan tentang kesalahan dan kekurangannya.

Keempat, tenangkan hati, beningkan pikiran, dan buat komitmen baru berdua. Keluarga itu “organisme hidup”, keadaannya sangat dinamis, selalu ada yang baru dari diri dan pasangan kita.

Jadi tidak ada salahnya selalu membuat komitmen baru, karena kita akan selalu menghadapi hari-hari baru. Ajak pasangan membuat kesepakatan bersama. Demi keutuhan/ kebahagiaan keluarga dan masa depan anak tercinta. Berjanji untuk saling menjaga, menguatkan, mengingatkan, agar perjalanan bahtera rumah tangga selalu dalam jalan yang benar.

Kelima, jika persoalan sudah pelik dan tidak bisa diselesaikan berdua, lakukan konseling kepada konselor pernikahan yang dipercaya sehingga rahasia keluarga terjaga. Para konselor terikat oleh etika konseling merahasiakan semua curhat klien.

Konseling dilakukan di tempat privat, sehingga tidak diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan. Jangan melakukan “curhat jalanan”, curhat di TV atau sosmed, karena bisa menambah rumit permasalahan.

Tips Menjadi Lelaki Terbaik untuk Keluarga

Keenam, perbanyak aktivitas positif yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat. Jangan hanya duduk merenung, menutup diri, meratapi sakit hati.

Kekosongan waktu akan membuat hati melamun dan selalu memikirkan kesalahan pasangan. Jalani terapi ruhani, dengan memperbanyak ibadah agar hati tenang, terbebas dari kegelisahan dan luapan amarah.

Ketujuh, hindari balas dendam. Ketika suami/ istri selingkuh, sebagian pasangannya berpikir untuk membalas dendam dengan selingkuh pula. Hal ini akan semakin menambah rumit masalah.

Perselingkuhan suami adalah sebuah masalah, dan begitu istri balas dendam dengan selingkuh maka ini masalah berikutnya. Tentu lebih rumit menyelesaikan masalah yang bertumpuk seperti ini.

Memilih Takdir Mensyukuri Nikmat, Kunci Keluarga Tetap Harmonis

Memerlukan Waktu

Membangun kembali kepercayaan setelah dikhianati memerlukan waktu yang bervariasi. Ada beberapa orang yang bisa memaafkan pasangannya dalam waktu sebentar saja, ada pula yang lama. Namun sesungguhnya kuncinya ada pada diri orang itu sendiri, apakah akan dibuat sebentar atau lama.

Waktu adalah bagian dari solusi. Maka ketika sedang di puncak emosi, jangan lampiaskan saat itu juga. Lakukan cooling down, karena seiring berjalannya waktu, emosi yang menekan jiwa akan semakin berkurang dan terasa lebih ringan. Biarkan waktu bergulir, memberikan harapan baru dalam kehidupan keluarga yang masih panjang membentang di hadapan.<>

Bachtiar
AUTHOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos