4 Tangga Bisnis Menuju Sukses

4 Tangga Bisnis Menuju Sukses

SUKOHARJO – Seorang pebisnis harus melewati 4 tangga bisnis untuk meraih kesuksesan. Pertama, selling (penjualan). Seorang pebisnis dituntut untuk fokus terlebih dahulu pada produk yang akan dijual, apa produknya, dan bagaimana nanti menjualnya. Kedua, profiting (tingkat keuntungan), seorang pembisnis dituntut untuk fokus pada upaya menaikan keuntungan. Harus ada target-target tertentu dalam usahanya.

Tangga bisnis ketiga, harus punya SOP. Ketika penjualan sudah bagus dan keuntungan meningkat, maka seorang pebisnis dituntut untuk mempunyai SOP, atau sistem peraturan dalam usahanya agar usahanya bisa berjalan dengan sistematis. Keempat,punya usaha lain. Ketika usaha yang pertama sudah bagus dari segi penjualan, omzet dan SOP maka seorang pebisnis sebaiknya bisa memulai usaha lain. Usaha yang berbeda dengan sebelumnya atau berinovasi dengan bisnis yang lain.

Hal itu disampaikan Ryo Juara, salah satu pembicara Seminar Kewirausahaan  yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis Islam (HMJ MBS) di Auditorium IAIN Surakarta, Senin (22/10).

Ryo mengungkapkan dulu ketika masih kuliah, dia memulai bisnis dengan berjualan di kos. Kemudian jualan di area kampus dan luar kampus. “Saat itu untuk modalnya saya masih pinjam sana sini,” ujar Ryo.

Wakil Dekan 3 FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam), Dr. Awan Kostrad Diharto, S. E, M. Ag., menerangkan menjadi seorang wirausahawan tidaklah mudah. “Perlu sabar dan tidak lekas emosi,” ujarnya.

Satu hal yang penting dalam usaha, lanjutnya, adalah konsumen karena usaha kita semuanya untuk konsumen. Maka seorang wirausahawan atau pebisnis harus bisa memahami atau fokus pada “konsumen” itu sendiri. Menurutnya ada empat jenis konsumen. Yaitu konsumen yang tidak puas, tahu, tetapi tidak suka penawarannya; konsumen yang tertarik, tetapi tidak bisa menjangkau produk; konsumen yang menolak, tidak suka, konsumen yang belum terjamah, konsumen yang belum terpikirkan.

Pembicara lainnya, penggagas Gerakan manah Indonesia, Muhammad Ikhlas Tamrin menyampaikan ada  2 rumus ketika seseorang ingin menjadi pengusaha yaitu fokus pada siap-siap bangkrut dan tidak perlu kebanyakan teori.

Menurutnya, pengusaha harus siap bangkrut. Tidak ada seorang pengusaha yang tidak pernah bangkrut atau mengalami sebuah kegagalan. “Saya dulu juga pernah bangkrut sebesar Rp 10 miliar. Utang saya dimana mana. Tapi kemudian saya mencoba untuk bangkit kembali,” jelasnya.

Kemudian seorang pengusaha tidak perlu kebanyakan teori, yang penting adalah aksi nyata dan berani memulai sebuah usaha. “Ada buku yang menarik dan mampu menginspirasi saya waktu itu, judul bukunya “Meminta Ala Aladin.” Kesimpulan dari buku itu adalah tuliskan keinginanmu secara detail dan jangan pernah menghakimi keinginan itu. Lalu saya praktikkan. Beberapa  keinginan yang saya tulis waktu itu, menikah di umur 25 tahun dengan seorang dokter, memiliki rumah mewah, alhamdulillah terkabul. Insya Allah saya punya keinginan di tahun 2040, saya akan menjadi Presiden Indonesia,” ujarnya. <Ansor>

Redaksi
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos