Tips Menata Rumah nan Asri

Tips Menata Rumah nan Asri

Hadila – Aneka tanaman hias tertata rapi di teras rumah milik warga Jetis RT 01/V, Tohudan, Colomadu, Karanganyar, Mulyati, Senin (6/11) siang. Ada sekitar 40 jenis sansevieria yang dikoleksi ibu dua orang anak ini. Selain sansevieria, ada juga anturium, bunga wijaya kusuma dan puluhan jenis tanaman hias lainnya yang kebanyakan lebih mengeksplor keindahan pada daun.

“Kata suami saya, bunga kok godhong kabeh (daun semua-red),” ujarnya saat ditemui Hadila di kediamannya.

Meski lahan yang dimiliki sangat terbatas, Mulyati berhasil mempercantik rumahnya sehingga kelihatan hijau, asri dan menawan. Selain menata tanaman hias di bagian samping teras rumah bagian depan dan teras lantai dua rumahnya, Mulyati juga menggantung aneka tanaman hias pada pot yang digantung menggunakan besi khusus yang dipasang di tembok rumahnya. Ada juga beberapa tanaman yang ditanam menggunakan peralon warna putih. “Besi itu (untuk menggantung pot tanaman-red) saya pesan khusus karena saya sadar lahan saya sangat terbatas,” ujarnya.

Peraih juara I kepala sekolah berprestasi tingkat nasional tahun 2014 itu menceritakan kegiatan bercocok tanam di rumahnya dimulai saat dirinya hamil anak kedua. Karena sering mual dan pusing, Mulyati mencoba refreshing dengan menanam aneka tanaman hias. “Kalau dibilang hobi sih tidak. Tapi karena saya dahulu dari keluarga petani, sering melihat bapak menanam aneka bunga dan buah di desa, jadi terinspirasi,” ujarnya.

Ketika menata tanaman, Mulyati mengaku tidak memiliki tips khusus. Ide-ide menata tanaman muncul dengan sendirinya. Untuk menyiasati lahan yang sempit, Mulyati juga menanam dengan teknik veltikultur.

Rumah yang hijau dan asri menurutnya merupakan salah satu sumber inspirasi yang bisa menyegarkan pikiran. Hal itu juga menjadi sumber inspirasi untuk lebih peduli dengan lingkungan, berkontribusi pada lingkungan dan menyegarkan udara. “Merawat hal-hal kecil dan sederhana ternyata memberi banyak manfaat,” katanya.

Ibu rumah tangga lainnya yang berhasil menghijaukan rumahnya sehingga kelihatan asri dan indah adalah Farida Romanti Purwaningsih. Rumahnya di Perumahan Griya Wonorejo, Karanganyar itu terasa sangat sejuk ketika Hadila berada di depan rumah yang letaknya di bagian paling ujung dari perumahan itu, Jumat (20/10) pagi.

Sisa lahan perumahan yang ada di depan rumah Farida, kini nampak hijau oleh aneka tanaman. Sebagian lahan digunakan sebagai tempat khusus aneka bunga anggrek. Sisa lahan lainnya dipenuhi aneka tanaman hias. Antara lain tanduk rusa, paku-pakuan, palem, sansevieria, soka, bugenvil, aglonema, kemuning. Bukan hanya tanaman hias, aneka pohon buah dan sayuran juga memenuhi lahan tersebut. Antara lain pohon mangga, matoa, kelengkeng, jambu, pepaya, jeruk bali, kangkung, sawi, daun mints, dan lain sebagainya. Tak ayal, halaman rumah yang sekitar lima tahun lalu agak gersang itu, kini terlihat asri dan segar udaranya.

“Pihak pengembang perumahan mempersilakan siapa warga yang hendak memanfaatkan sisa lahan perumahan yang letaknya di depan rumah kami. Akhirnya suami ambil lahan itu dan kami manfaatkan untuk penghijauan,” jelasnya saat ditemui Hadila di kediamannya, Jumat.

Karena sejak dua tahun lalu Farida mulai menekuni bisnis anggrek, aneka tanaman anggrek pun ada di halaman rumah Farida. Berawal dari hobi menanam aneka tanaman hias, kini Farida mulai meraup keuntungan dari berjualan anggrek. “Alhamdulillah bisa jadi jalan rezeki keluarga kami. Saya juga tetap bisa mengawasi anak-anak karena usaha dijalankan di rumah,” katanya.

Selain rumah terasa lebih segar, terangnya, menanam aneka tanaman juga membuat Farida dan keluarganya bisa menikmati hasilnya secara langsung. Misalnya, ada tanaman yang berbuah dan sudah matang, bisa langsung dipetik buahnya dan dibagi-bagikan kepada tetangga.

Untuk menata aneka tanaman, Farida mengaku lebih sering menggunakan feeling. Dia juga selalu berusaha menambah ilmu tentang bercocok tanam. Penataan tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman akan sinar matahari. “Jika jenis tanaman yang ditanam tahan panas, saya taruh di tempat yang terbuka. Jika tak tahan panas, saya carikan tempat yang agak rindang. Yang paling penting tanaman itu enak dilihat,” ujarnya.

 

Menanam dari Hati

Ketika ditanya apa tipsnya agar tanaman yang ditanam bisa bertahan hidup, Farida mengungkapkan meski tidak ada bukti ilmiah, menurutnya menanam dari hati, menanam dengan cinta adalah cara efektif agar tanaman bisa bertahan hidup. Maknanya, seseorang harus menanam tanaman dengan perasaan ikhlas, senang, dan komitmen untuk merawat. Farida dan suaminya rutin menyiram tanaman di pagi dan sore hari. Pada saat-saat tertentu, Farida menambahkan pupuk secukupnya untuk tanamannya. Biasanya Farida menggunakan pupuk kandang atau pun sisa bahan di dapur. Misalnya air cucian beras, kulit telur, dan bahan lainnya yang bisa digunakan sebagai pupuk.

“Ya harus benar-benar dirawat, diopeni, bahkan kadang saya ajak bicara tanamannya. Misalnya ketika menyiram saya elus tanamannya sambil bilang, ‘Yang subur ya.’ Intinya itu, kalau tanaman hanya ditanam dan dibiarkan pasti hasilnya akan berbeda dengan tanaman yang benar-benar dirawat, dimana dalam perawatan tersebut terdapat interaksi,” ungkapnya.

 

Raih Keutamaan

Dalam kacamata Islam, kegiatan menanam aneka tanaman sesungguhnya merupakan salah satu sumber pahala. Dikisahkan, suatu hari seorang laki-laki melihat sahabat Rasulullah Saw, Abu Darda, sedang menanam pohon, kemudian dia menghampirinya seraya berkata, “Duhai Abu Darda mengapa engkau masih menanam pohon, padahal engkau sudah tua, sedangkan pohon ini akan berbuah sekian tahun lagi.”

Sahabat Abu Darda menjawab, “Bukankah aku akan memetik pahalanya di samping untuk makanan orang lain?”

Begitulah orang cerdas, mereka selalu berpikir jauh ke depan, setelah kematian. Abu Darda sangat yakin bahwa apa yang dia lakukan akan berbuah kebaikan, aktivitas menanam di usia tua yang dia lakukan bukan aktivitas yang sia-sia. Saatnya kita meneladani Abu Darda, jangan biarkan lahan di sekitar kita telantar. Menanaminya dengan berbagai tanaman, menjadikan suasana sejuk, memberikan hasil untuk bisa dimakan, menyisakan investasi akhirat saat tanpa izin ada hewan atau manusia ikut memanennya, dan saat pohon tersebut masih terus berbuah, sementara kita telah tiada, pahala pun masih terus mengalir.

Direktur Pesantren Tahfizh Qur’an berbasis homeschooling Baitur Rahman Qur’ani (BRQ), Tasikmadu, Karanganyar, Ustaz Syamsuddin Asrori, S.Pd, menjelaskan ada beberapa kisah yang berkaitan dengan aktivitas menanam. Nabi Muhammad Saw pernah singgah di salah satu kebun. Kebun itu adalah kebun kurma milik salah seorang sahabat. Beliau setiap siang hari selalu berteduh di bawah pohon kurma itu karena memang hasil kurmanya manis, paling disukai rasul. Di samping kebun itu ternyata juga ada telaga yang airnya gemercik.

“Salah satu keindahan di dunia ini, terangnya, adalah tanaman. Maka kalau dikatakan ada kaitan atau tidak antara Allah itu jamil yuhibbul jamal, ya, Allah sangat menyukai keindahan,” jelasnya.

Ustaz Asrori sangat menyayangkan jika kaum muslimin ada yang tidak peduli dengan segala macam tanaman yang sudah Allah karuniakan kepada manusia. Kalau seandainya manusia tidak peduli sampai tidak mengerti bahwa semua alam yang Allah ciptakan berupa tumbuh-tumbuhan adalah satu hal yang harus selalu disyukuri. Padahal tumbuhan ini juga senantiasa bertasbih kepada Allah Swt. Yusabbihu lillahi ma fissamawati wal-ardh. Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi seluruhnya makhluk Allah ta’alla ini bertasbih.

“Mungkin kita enggak tahu bicaranya tanaman. Goyangan kena angin itu sebenarnya tasbih. Kalau sampai manusia ini egois, nggak mau peduli dengan lingkungan yang terjadi, ya panas lah bumi ini. Teriaklah bumi dan teriaklah tanaman. Maka bagi saya kesibukan apa pun, kita tetap selalu mengingat kuasa Allah, minimal kita menanam walau hanya satu pot tumbuhan,” pungkasnya.

Dikutip dari bibitbunga.com, sebelum menata tanaman hias di depan rumah, sebaiknya seseorang mengetahui jenis tanaman hias apa yang cocok diletakkan di depan rumah. Hal itu juga disesuaikan dengan suasana depan rumah, apakah termasuk sangat panas, sedang, atau rindang karena mungkin ada pohon besar di depan rumah.

Beberapa tips menata tanaman hias di depan rumah, antara lain:

Pertama, kelompokkan jenis tanaman hias yang dimiliki dengan cara membuat barisan.

Kedua, jika sudah terbentuk barisan, berikanlah jarak antarbaris. Barisan harus dibentuk dengan jelas, apakah mau berbentuk melengkung, persegi, kotak, atau lainnya. Bentuk barisan harus menyesuaikan kondisi luas halaman. Misalnya untuk halaman rumah berbentuk kotak dapat dibuat barisan tanaman berbentuk melengkung sehingga halaman yang kotak, kesannya tidak kaku.

Ketiga, berikan daya pikat terhadap jenis tanaman hias yang ada di halaman rumah. Caranya dengan membuat satu titik pusat agar pandangan tertarik pada satu jenis tanaman yang dijadikan sebagai icon. Satu jenis tanaman itu harus terlihat unggul dibanding tanaman lainnya. Hal ini penting agar halaman rumah tidak terlihat monoton.

Keempat, atur posisi tanaman sesuai ukuran tingginya. Untuk tanaman yang lebih tinggi sebaiknya diletakkan di bagian belakang dan untuk tanaman yang ukurannya lebih pendek dapat diletakkan di depan tanaman yang tinggi itu.

Kelima, lakukan eliminasi tanaman. Tanaman yang masih sehat dan segar bisa digunakan. Tanaman yang sudah kurang sehat bisa diganti dengan tanaman baru.

Keenam, perhatikan keselarasan tanaman, kerapian dan kenyamanan saat memandangnya.

Meski bukan sebuah keharusan, keberadaan aneka tanaman di sekitar rumah sesungguhnya akan membuat rumah kelihatan lebih asri, segar, dan indah. Bahkan ada yang mengatakan, rumah tanpa tanaman ibarat masakan tanpa garam. <Eni Widiastuti/Fitria Julestri/Dimuat di Majalah Hadila Edisi Desember 2017>

Eni Widiastuti
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos