Suami Sering Marah Terus Berubah Baik, Normal Tidak?

Suami Sering Marah Terus Berubah Baik, Normal Tidak?

Hadila.co.id — Assalamu’alaikum. Saya menikah sudah 4 tahun, punya 1 orang anak usia 3 tahun. Suami sering marah, dia kadang sangat kasar, selalu main tangan setiap saya atau anak melakukan kesalahan, tapi terkadang dia baik banget. Suami saya cepat emosi dan saya selalu diam. Apa yang harus saya lakukan? (085643245xxx)

Wa’alaikumsalam Wr. Wb

Ibu yang baik, setiap keluarga mempunyai masalah sendiri-sendiri. Solusi dari permasalahan itu tergantung sejauh mana pasangan tersebut menyikapinya. Ada yang bisa menyikapi masalah besar dengan sikap tenang, ada juga yang punya masalah kecil namun disikapi dengan heboh seakan masalah itu besar sekali. Jadi, semua bermuara pada kedewasaan berpikir kita. Termasuk sikap suami sering marah.

Menghadapi suami sering marah, diperlukan sikap kedewasaan seorang istri. Sikap dewasa itu tercermin dalam sikap memahami karakter suami, memahami latar belakang mengapa suami bersikap demikian, sekaligus fokus pada solusi. Sebaliknya sikap kekanak-kanakan jika hanya menyalahkan suami, menuntutnya berubah sesuai keinginan istri dan selalu mengungkit-ungkit masalah lama.

Sikap suami sering marah menandakan emosinya masih labil. Solusinya, amati kondisi yang membuat suami marah, membuatnya sangat baik dan juga amati suasana hatinya, kemudian jagalah situasi agar tetap terkondisi. Untuk anak juga demikian, jagalah anak agar tidak membuat suami marah.

Pergunakan waktu sebaik mungkin jika suami sedang baik dan longgar pikiran. Sampaikan unek-unek ibu bahwa kondisi keluarga nyaman bila suami bersikap baik seperti itu. Kemudian mintalah maaf jika ada hal yang kurang berkenan di hatinya.

Bertanyalah baik-baik hal apa saja yang membuat suami marah bahkan sampai main tangan, dan mintalah suami untuk menahan diri. Mintalah ijin kepada suami jika nanti marah akan diingatkan istri untuk istigfar dan berwudu. Nah, bagaimana cara mengingatkannya bisa disepakati berdua, terutama sebagaimana keinginan suami.

Bisa jadi, suami sangat faham akan sikapnya yang labil namun dia sendiri sulit mengendalikan diri sehingga butuh bantuan orang lain. Dalam hal ini adalah istri. Jadi jangan diam ya bu, ibu justru harus bergerak untuk mengubah situasi seperti ini.

Jika suami masih belum bisa menahan emosi, maka bersabarlah dengan proses ini. Tetap bersabar dengan terus berusaha sampai suami bisa berubah.

Untuk ananda berilah penjelasan dengan bahasa yang sesuai usianya, mengapa ayahnya bersikap demikian. Ajarkan anak untuk memaafkan dan mendoakan ayahnya agar diampuni Allah Swt dan bisa berubah menjadi ayah yang sabar. Demikian jawaban saya, semoga bermanfaat.<>

Hafidz Muftisany
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos