Piutang Sumber Hidayah, Kisah yang Patut Jadi Teladan

Piutang Sumber Hidayah, Kisah yang Patut Jadi Teladan

Hadila.co.id — Piutang sumber hidayah. Bagaimana sikap kita saat didatangi seseorang yang menagih utang secara kasar? Apalagi orang itu hampir mencelakai kita. Jika Sahabat tetap menghadapinya dengan lemah lembut, maka bersyukurlah. Berarti kita telah meneladani sifat Rasulullah.

Dalam suatu kisah diceritakan. Ketika Rasulullah Saw duduk bersama para sahabatnya, seorang pendeta Yahudi bernama Zaid bin Sa’nah masuk menerobos saf, lalu menarik kerah baju Rasul dengan keras seraya berkata kasar, “Bayar utangmu, wahai Muhammad, sesungguhnya turunan Bani Hasyim adalah orang-orang yang selalu mengulur-ulur pembayaran utang!”

Umar bin Khattab Ra langsung berdiri dan menghunus pedangnya, “Wahai Rasulullah, izinkan aku menebas batang lehernya.”

Rasulullah Saw berkata, “Bukan berperilaku kasar seperti itu aku menyerumu. Aku dan Yahudi ini membutuhkan perilaku lembut. Perintahkan kepadanya agar menagih utang dengan sopan dan anjurkan kepadaku agar membayar utang dengan baik.”

Tiba-tiba pendeta Yahudi berkata, “Demi Allah yang telah mengutusmu dengan hak, aku datang kepadamu bukan untuk menagih utang. Aku datang sengaja untuk menguji akhlakmu. Tapi, aku telah membaca sifat-sifatmu dalam Kitab Taurat. Semua sifat itu telah terbukti dalam dirimu, kecuali satu yang belum aku coba, yaitu sikap lembut saat marah. Dan aku baru membuktikannya sekarang. Oleh sebab itu, aku bersaksi tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah dan sesungguhnya engkau wahai Muhammad adalah utusan Allah. Ada pun piutang yang ada padamu, aku sedekahkan untuk orang Muslim yang miskin.”

Betapa mulianya Rasulullah, tetap menunjukkan ketenangan, kelembutan. Kelembutan inilah yang membuat dakwah Rasulullah diterima. Siapa sangka persoalan utang mampu menjadi jalan hidayah seseorang untuk masuk Islam. Piutang sumber hidayah.

Perilaku lemah lembut ini selayaknya kita tanam dalam berbagai aktivitas, terutama saat menebar kebaikan atau berdakwah. Sebab dengan perilaku kasar, mereka (mad’u) akan lebih sulit menerima pesan dakwah. Seperti dalam firman Allah Swt dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 159, “Maka, disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” <>

Redaksi
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos