Pentingnya Mengajarkan Anak untuk Konfirmasi agar Selalu Jujur dan Terbuka

Pentingnya Mengajarkan Anak untuk Konfirmasi agar Selalu Jujur dan Terbuka

Hadila.co.id Mengajarkan anak mengkonfirmasi sesuatu sangatlah penting bagi para orang tua. Hal ini akan membuat anak secara tidak langsung belajar untuk jujur dan terbuka kepada orang tua. Mengajarkan anak konfirmasi juga secara tidak langsung akan memudahkan orang tua saat anak sudah tumbuh menjadi dewasa kelak.

Bayangkan bagaimana perasaan Anda ketika anak pergi bermain kerumah teman kemudian ia berjanji akan pulang pada waktu yang sudah ia janjikan.

Namun, pada jam yang sudah di janjikan ia tidak kunjung pulang dan juga tidak memberikan konfirmasi pada Anda. Pasti perasaan menjadi khawatir dan tidak karuan, oleh karena itu perlu adanya pembiasaan kepada anak untuk melakukan konfirmasi, seperti cerita singkat berikut ini.

Anak Belajar Mencuri, Orang tua Wajib Lakukan 5 Hal Ini agar Anak Berhenti

Ada satu hal yang cukup mengganjal hati saya terhadap sikap anak pertama kami yang saat ini tengah belajar di pesantren.

Yaitu saat ia telepon dan meminta kiriman uang bulanan. Kami segera transfer ke rekening  salah seorang Ustadz sejumlah uang yang diminta dengan konfirmasi kepada beliau bahwa kami minta tolong untuk menyampaikannya kepada putra kami.

Namun beberapa beberapa pekan kemudian tidak ada kabar dari putra kami apakah uang tersebut telah ia terima atau belum. Hingga datang telepon pada bulan berikutnya dan meminta kiriman kembali, dan tanpa kabar berita tentang uang yang kami kirim.

Melahirkan Generasi Cemerlang yang Tangguh dan Lebih Baik

Semula kami memaklumi mungkin karena kesibukan pesantren maka ia tidak punya waktu untuk konfirmasi kepada kami. Tetapi saat meminta mengapa ia selalu mempunyai waktu untuk menelepon?

Akhirnya kami mengambil asumsi bahwa putra kami tidak melakukan konfirmasi karena ia belum mengetahui bahwa hal tersebut harus ia lakukan. Dan cara yang paling bijak adalah dengan memberitahu kepadanya.

“Mas, Abi sangat senang jika setelah menerima uang Mas memberitahu bahwa uangnya telah Mas terima dengan baik. Dengan konfirmasi ini maka Abi lebih tenang, sebaliknya jika tidak ada konfirmasi maka masih ada rasa ragu apakah uang yang Abi kirim telah Mas terima dengan baik.” Subhanallah, dalam dua bulan ini ia selalu melakukan konfirmasi setelah menerima kiriman dari kami.

Menjadi Guru Periset, Mencari yang Terbaik untuk Generasi Terbaik

Budaya konfirmasi adalah budaya baik yang kadang beberapa anak dengan sendirinya memahaminya dari mengamati orang-orang sekelilingnya selalu membiasakan konfirmasi kemudian ia mencobanya.

Namun banyak anak yang tidak mampu menangkap budaya tersebut, maka disinilah peran orang tua untuk menjelaskan, memberitahu dan membiasakannya.

Dalam hidup ini banyak kesempatan untuk mempraktikkan budaya konfirmasi. Saat seorang anak meminjam buku perpustakaan selama 4 hari, namun hingga hari yang ditentukan ia belum dapat menyelesaikan membacanya, sebaiknya sebelum waktu pinjam habis ia melakukan konfirmasi kepada petugas perpustakaan bahwa belum dapat mengembalikan buku yang di pinjamnya.

Ada banyak karakter yang dapat tumbuh dari budaya konfirmasi diantaranya adalah amanah, bertanggung jawab, dan disiplin.

Pentingnya Komunikasi Guru-Murid, dan Cara Berkomunikasi yang Efektif

Mari kita membangun budaya konfirmasi pada anak-anak kita. Mungkin di antara kita merasa tidak nyaman, tetapi yakinlah dengan ketulusan hati dan cara yang bijak, maka mendidik anak untuk konfirmasi jauh lebih baik daripada menunggunya mendapatkan pencerahan tentang konfirmasi dari orang lain.<>

Bachtiar
AUTHOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos