Kisah Sahabat Rasul: Suhail bin Amr dan Lisannya yang Dicintai Kaum Muslimin

Kisah Sahabat Rasul: Suhail bin Amr dan Lisannya yang Dicintai Kaum Muslimin

Hadila.co.id Suhail bin Amr adalah pemimpin Bani Amir, kaum Quraisy. Ia memiliki kedudukan tinggi dan terpandang layaknya Abu Jahal, Uthbah bin Rabiah, Abu Sufyan, dll. Ketika Rasulullah menyerukan Islam di Mekah, Suhail salah satu yang menentang keras. Suhail seorang orator ulung, pandai berpidato dan berdiplomasi. Ia berpidato agar orang-orang membenci Rasulullah.

Ketika perang badar, kaum musyrikin Quraisy kalah dan Suhail menjadi tawanan meski akhirnya bebas dengan tebusan. Sewaktu Suhail tertawan, Umar bin Khattab hendak mematahkan giginya agar tidak bisa lagi berpidato menebar fitnah. Tapi Rasulullah mencegahnya, “Biarlah. Mungkin suatu ketika lisan itu akan membuatmu senang.”

Kisah Sahabat Rasul: Pengabdian Salman Al Farisi pada Orangtua

Dalam perjanjian Hudaibiyah, Suhail diutus kaumnya sebagai negosiator. Dengan pongah Suhail menolak ketika Rasulullah meminta perjanjian itu dibuka dengan lafaz basmallah. Ia berkata, “Aku tidak tahu, siapa itu Ar Rahman. Tulislah Bismika Allahumma!” Ketika dituliskan, “Muhammad, utusan Allah.” ia berkata, “Tulislah Muhammad bin Abdullah!”

Pada peristiwa penaklukan Mekah, Suhail ketakutan, mengingat ia sangat memusuhi Islam sebelumnya. Ia tidak berani berhadapan dengan Rasulullah. Namun, Rasulullah dengan sikap yang sangat lembut menyerukan, “Semua kalian bebas” kepada kaum Quraisy. Suhail begitu terpesona dengan kebesaran Nabi Muhammad dan Islam. Hal ini menyadarkannya, sehingga ia masuk Islam, menyerahkan dirinya kepada Allah.

Kisah Sahabat Rasul: Julaibib, Pria yang Dirindukan Bidadari Surga

Tahun 11H pasca wafatnya Rasulullah ancaman akidah melanda Jazirah Arab. Beberapa orang mengumumkan diri sebagai Rasul pengganti. Bahkan di Mekah sebagian muslimin murtad. Jika di Madinah ada Abu Bakar dengan pidatonya yang menguatkan kaum muslimin, maka di Mekah bangkitlah Suhail yang menyeru kepada muslimin, agar kembali ke jalan yang benar.

“Wahai penduduk Makkah. Janganlah kalian menjadi manusia yang paling akhir masuk ke dalam Islam, dan menjadi orang pertama yang murtad. Muhammad hanyalah manusia biasa yang telah diutus untuk menyampaikan amanah, menasihati umat. Islam telah menjadi agama yang kaffah, yang menjadi pedoman dalam perbuatan seperti apa yang telah Rasulullah lakukan. Demi Allah, agama ini akan menyebar luas dari ujung timur hingga ke barat. Maka janganlah kalian terpengaruh oleh orang-orang munafik.”

Orasi indah tersebut berhasil menghalau gerakan murtad di Mekah. Dan benarlah Rasulullah, saat itu Suhail bin Amr melakukan sesuatu yang menyenangkan kaum muslimin dengan lisannya.<>

Bachtiar
AUTHOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos