Di Rumah, Cinta Kita Membuncah

Di Rumah, Cinta Kita Membuncah

Oleh: Cahyadi Takariawan (Konselor Keluarga Nasional)

Hadila.co.id – Jika ditanyakan, “Dimana kamu tinggal?” Saya akan menjawab, “Saya tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Namun ketika dikejar lagi, dimana tepatnya? Saya akan memberikan alamat rumah saya. Sekali lagi, alamat rumah. Bahkan di zaman sekarang, harus lengkap dengan alamat versi GPS, share loc, dan dengan mudah orang akan menemukan rumah saya.

Coba perhatikan, semua manusia tinggal di rumah, menempati rumah, berkumpul dan berkegiatan bersama di rumah. Bisakah Sahabat bayangkan, bagaimana kehidupan manusia, jika tidak ada rumah? Bahkan manusia purba sekalipun, mereka memiliki “rumah”, entah di pohon, di gua, atau di dalam hutan dengan membuat batas dan penutup. Seperti apa pun bentuknya, tetapi pada dasarnya itu semua adalah rumah tempat tinggal manusia.

Mari kita cermati, apa saja fungsi rumah bagi manusia. Ternyata sangat banyak fungsi dan nilai rumah dalam kehidupan kita, bukan sekadar tempat berteduh dari terik panas dan hujan, tetapi tempat semua anggota keluarga menyemai cinta dan kasih sayang bersama-sama.

Pertama, Fungsi Value

Fungsi yang sangat mendasar dari sebuah rumah adalah memberikan nilai-nilai dasar (value) kehidupan bagi semua penghuninya. Di antara value yang diberikan dari rumah adalah identitas. Rumah telah memberikan identitas bagi semua penghuninya. Misalnya ketika ada seseorang yang “hilang”, maka saat ditemukan akan dikembalikan ke rumahnya. Inilah identitas dasar bagi kehidupan seseorang. Adanya peristiwa “hilang”, menandakan ia punya rumah. Jika tidak ada rumah, maka tidak bakal ada istilah hilang.

Selain itu, nilai dasar bagi kehidupan manusia juga didapatkan di rumah. Sejumlah pertanyaan: “who am I”, siapakah aku, darimana aku berasal, akan kemana aku kembali, untuk apa kehadiranku, adalah contoh pertanyaan menyangkut nilai-nilai fundamental dalam kehidupan. Jawaban atas semua pertanyaan tersebut, akan bisa didapatkan di dalam rumah. Seorang anak tumbuh di dalam rumah, bersama keluarganya, maka ia mendapatkan jawaban tuntas atas berbagai pertanyaan fundamental tersebut.

Rumah juga mampu memberikan definisi nilai, tentang baik – buruk, benar – salah, patut – tidak patut, dan lain sebagainya. Darimana seorang anak bisa membedakan baik dan buruk, benar dan salah, patut dan tidak patut, boleh dan tidak boleh, halal dan haram, dan lain sebagainya? Tentu dari dalam rumahnya. Ini adalah contoh nilai dasar yang akan menentukan kebaikan atau keburukan kehidupan anak di masa sekarang dan masa yang akan datang. Semua didapatkan, ditumbuhkan, disemai dari dalam rumah.

Kedua, Fungsi Perlindungan

Fungsi rumah yang sangat fundamental adalah memberikan perlindungan kepada semua anggota keluarga. Bukan hanya perlindungan secara fisik, tetapi juga dari hal-hal yang nonfisik, bahkan meta-fisika. Perlindungan dan keamanan secara fisik, misalnya terhindar dari panasnya sengatan sinar matahari, dinginnya udara malam, guyuran air hujan, serta terpaan angin. Tidak terbayang anak-anak balita, jika mereka tidak menempati rumah untuk kehidupan mereka. Di rumah, mereka aman dan terlindungi.

Rumah juga memberikan perlindungan dan keamanan nonfisik, seperti bullying yang dilakukan orang lain, celaan, caci maki, tuduhan, dan yang semacamnya. Dengan pulang ke rumah, semua anak menjadi aman serta terlindungi. Ada keluarga yang akan menguatkan dan membela mereka, sehingga bisa terbebas dari rasa takut.

Rumah juga bisa menjadi filter dari semua hal yang merusak anak-anak serta anggota keluarga. Misalnya pengaruh buruk internet, bisa difilter di dalam rumah. Anak-anak bisa mengakses internet sehat di rumah, karena ada pengawasan keluarga. Demikian pula, pengaruh negatif dari kebiasaan online seperti belanja online, pertemanan di media social, dan lain sebagainya, bisa difilter di dalam rumah.

Ketiga, Fungsi Emosional

Hal penting lainnya dari sebuah rumah adalah memberikan fungsi emosional bagi semua anggota keluarga. Keluarga sangat penting bagi seluruh manusia, tetapi rumah juga hal penting lainnya. Keluarga yang tinggal di sebuah rumah, akan bisa memberikan penjagaan terhadap proses tumbuh kembang anak-anak. Orangtua akan membersamai hari demi hari di dalam rumah. Mereka terpantau dan terjaga perkembangannya.

Di dalam rumah, semua anggota keluarga bisa saling mengekspresikan cinta dan kasih sayang. Dengan demikian, suasana cinta dan kasih sayang akan bisa diekspresikan dan diterima secara timbal balik, dengan sangat optimal, di dalam rumah.

Rumah juga menjadi sarana bagi setiap anggotanya untuk merasakan penerimaan dan penghargaan. Mereka bisa saling bersosialisasi secara positif dalam kehidupan sehari-hari, sebagai wujud dan penyaluran potensi kemanusiaan. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, yang selalu memerlukan yang lain. Mereka tidak bisa hidup sendiri. Mereka harus berkomunitas dan saling menerima satu dengan yang lain. Rumah adalah sarana untuk menyalurkan potensi kemanusiaan dan potensi sosial tersebut.

Keempat, Fungsi Ekonomi

Rumah juga memiliki fungsi ekonomi bagi semua penghuninya. Dari rumah, bisa didapatkan kecukupan kebutuhan ekonomi yang mendasar. Misalnya, mereka bisa mencukupi kebutuhan pokok seperti makan, minum, pakaian dan tempat tinggal. Rumah juga bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi, misalnya usaha dari rumah, atau menjadikan rumahnya sebagai sentra industri dan sentra bisnis. Ini adalah fungsi ekonomi yang bisa didapatkan dari rumah.

Bukan hanya itu, jika rumah sudah milik sendiri, maka bisa bermakna penghematan. Pada keluarga yang hidup dengan mengontrak rumah, maka harus mengeluarkan sejumlah uang setiap bulan atau setiap tahunnya. Dengan rumah milik sendiri, tidak ada lagi biaya sewa tersebut. Inilah fungsi ekonomi dari rumah milik sendiri.

Kelima, Fungsi Sosial

Rumah juga sebagai sarana untuk kehidupan sosial yang sehat. Dalam suatu lingkungan, satu rumah dengan rumah yang lainnya akan selalu berinteraksi satu dengan yang lai cinta, membuncahnnya. Mereka menjadi sehat secara sosial, karena saling terhubung dan saling berkontribusi satu dengan yang lain. Makna makhluk sosial menjadi sangat nyata dengan adanya konsep tetangga, yang muncul karena adanya banyak rumah dalam satu lingkungan.

Mereka bekerja sama untuk melakukan berbagai macam kegiatan positif yang dibutuhkan. Misalnya bisa menjaga keamanan lingkungan, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga suasana yang kondusif untuk pembelajaran, dan lain sebagainya. Mereka bisa beribadah secara bersama, bergotong royong, dan menemukan makna kehidupan yang membahagiakan secara bersama. <Dimuat di Majalah Hadila Oktober 2019>

Eni Widiastuti
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos