Ciri Pemuda Kuat Menurut Islam

Ciri Pemuda Kuat Menurut Islam

Surakarta – Kajian Spesial Sebelas Maret Islamic Festival ( SIFT) menghadirkan aktivis dakwah yang juga seorang penulis, Ustaz Handy Bonny. Ia membawakaan tema kajian yaitu “Millenial In Action” di Masjid Nurul Huda Universitas Sebelas Maret (UNS, Senin (23/9).

Kajian dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Alquran, sambutan, dan pemutaran video keadaan di Kalimantan dan Sumatera yang terkena asap akibat kebakaran hutan.

Ustaz Handy menyampaikan generasi Y atau yang disebut dengan generasi milenial adalah mereka yang lahirnya dari tahun 1980 – 1997. Generasi milenial adalah generasi luar biasa yang harusnya produktif akan karya. “Besarnya suatu bangsa dimulai dari para pemudanya, lihat pemudanya seperti apa maka akan lihat masa depan bangsa seperti apa,” jelasnya.

Dalam Alquran Surah Ar-Rum ayat 54 dijelaskan, “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan berubah. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”

Ustaz Handy menyampaikan Millenial In Action yaitu merubah pemikiran generasi saat ini untuk komitmen pada kehidupan, bermanfaat untuk orang lain, bukan mengomentari orang lain. Dalam Surah Ar-Rum ayat 54 disebutkan bahwa pertama mereka lemah yang dimaksud adalah bayi. Kedua, kuat dengan maksud yaitu pemuda. Ketiga, lemah kembali yang dimaksud dengan tua. Dalam surah ini pemuda menjadi yang kedua yaitu kuat. kuat fisiknya, kuat mentalnya, kuat jiwanya.

Jika pemuda lemah seperti bayi adalah pemuda yang tidak aktif, yang jika jatuh tidak bangkit kembali, maka hilanglah jiwa pemudanya. Menurut Ustaz handy banyak pemuda saat ini jika berurusan dengan hal kecil lemah, galau, sedih, dan yang lainya. Dalam hal pendidikan yang mendapat nilai tidak baik sudah menyerah dan lemah. Karena sekarang pemuda tertuntut untuk belajar, buka dituntut untuk belajar, tertuntut untuk menjadi mahasiswa yang cukup pandai, bukan dituntut untuk menjadi mahasiswa yang memiliki ketakwaan. “Karena yang takwa tidak ada yang mengkhianati proses, berprosres, tanpa banyak protes, sampai sukses, sampai beres,” jelas Ustaz Handy.

Pemuda milenial, terangnya, harus dibangun dengan pondasi yang kuat untuk berubah /hijrah menjadi sesuatu yang kuat dengan berusaha menjadi yang lebih baik, lisannya dijaga, pandangannya dijaga, telinganya dijaga, kemaluannya dijaga, kehormatannya dijaga. Kedua meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat, dengan membangun kebiasaan baik yang dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Ketiga, kuat cita-cita. Cita-cita yang paling tinggi yaitu mendapat rida Allah Swt, berubah dan istikamah di jalan Allah Swt, maka bahagia dunia dan akhirat. “Jika seseorang berubah bukan karena Allah dan Rasul maka akan rugi,” jelasnya. <Maftukah>

Eni Widiastuti
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos