Jakarta – Lembaga Amil Zakat (LAZ) SOLOPEDULI memborong tiga penghargaan dalam ajang BAZNAS Award 2019 yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Gedung Rasjidi, Kementerian Agama RI, Senin (26/8) malam.
Ketiga penghargaan tersebut yaitu pemenang award kategori LAZ Provinsi/Kabupaten/Kota dengan Pendayagunaan ZIS Terbaik, Pertumbuhan Pengumpunan ZIS Terbaik, dan Laporan tahunan Terbaik. Penghargaan diserahkan oleh Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo, dan diterima oleh Ketua Yayasan Solopeduli Ummat, Sidik Anshori
Sidik mengungkapkan penghargaan yang diraih merupakan bagian perwujudan amanah yang dititipkan para donatur kepada SOLOPEDULI. “Ketika BAZNAS menentukan SOLOPEDULI berhak mendapatkn award, pasti karena capaian SOLOPEDULI sudah sesuai dengan indeks zakat nasional BAZNAS. Dengan penghargaan ini semoga para donatur semakin yakin untuk menitipkan zakat melalui SOLOPEDULI dan kami selaku amil juga terpacu untuk semakin professional dalam pengelolaan zakat,” ujarnya.
Ketua Dewan Pembina Solopeduli, Danie H. Soe’oed, mengatakan berbagai penghargaan dari luar itu, selayaknya menjadi tantangan SOLOPEDULI agar ke depan untuk terus mengembangkan diri menjadi lembaga terpercaya dalam menjalankan amanah masyarakat.
Dalam sambutannya Bambang Sudibyo mengatakan pemberian award bertujuan untuk memotivasi organisasi zakat agar terus melakukan inovasi dan lebih amanah. Award diberikan kepada tokoh lembaga dan organisasi yang mengelola zakat dengan baik. Penilaiannya dengan indeks zakat nasional BAZNAS. “BAZNAS dan LAZ dituntut mengelola zakat untuk mengurangi kemiskinan,” ujarnya.
Ke depan, kata Sidik, SOLOPEDULI terus berbenah, berinovasi serta profesional dalam mengemban amanah menjadi amil. SOLOPEDULI juga akan terus gigih mengajak masyarakat berzakat karena saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham tentang hitung-hitungan zakat. SOLOPEDULI juga berkomitmen terus melakukan pengelolaan sesuai dengan era milenial saat ini dan transparan. “Kami juga terus berinovasi dalam mendayagunakan dana-dana yang terkumpul agar pentasarupannya sesuai syariat serta benar-benar menjadi solusi bagi fakir dan miskin,” ungkapnya. <Eni Widiastuti>
