Apakah Warisan Terbaik Bagi Anak?

Apakah Warisan Terbaik Bagi Anak?

Oleh: Supomo (Pegiat Sosial)

Hadila – Suatu saat Rasulullah Saw menggendong seorang anak, memeluk, serta menciumnya dengan lembut. Tak berapa lama anak kecil itu buang air sehingga pakaian Rasulullah Saw kena najis. Melihat kejadian itu spontan orang tua si anak segera mengambil anak tersebut dari gendongan Rasulullah dengan kasar. Anak kecil itu menangis karena merasa diperlakukan tidak bijak.

Seketika Rasulullah menghampiri sahabatnya itu dan bersabda. ”Air kencing anakmu dengan mudah bisa aku hilangkan dengan membersihkannya, tetapi sikap kasarmu kepada anakmu tadi akan terus membekas di ingatannya dan sulit untuk dihilangkan.

Sungguh lembut dan mulia akhlak Rasulullah Saw. Benarlah kesaksian Anas bin Malik yang mengatakan, “Rasulullah adalah orang yang paling sayang terhadap anak- anak kecil.”

Betapa banyak perilaku kasar orang tua terhadap anak mirip kejadian di atas. Bahkan yang lebih pun sudah tak terbilang jumlahnya. Melalui kejadian di atas Rasulullah mengingatkan kita bahwa, sikap kasar pada anak bisa membekas hingga sulit untuk hilang, dapat memberikan efek trauma hingga dewasa.

Sebuah penelitian yang pernah dilakukan di University of Manitoba di Kanada telah menyebutkan bahwa, sikap kasar pada anak akan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, radang sendi, kanker, hingga obesitas pada anak.

 

Mewariskan Kasih Sayang

Jika kini banyak ditemukan perilaku kekerasan yang dilakukan oleh para remaja kita, bisa jadi itu juga karena salah asuh orangtua,, guru dan lingkungan. Oleh karenanya, Rasulullah Saw pernah berpesan, “Tak ada yang lebih utama yang diberikan orang tua kepada anaknya melebihi adab yang baik.” [H.R. Tirmidzi]

Harta dan kecerdasan bukanlah pemberian yang utama. Namun adab yang baiklah pemberian atau warisan paling utama orang tua kepada anak-anak.

Anak adalah peniru ulung yang merekam dalam memorinya, pengalaman masa kecil yang dialami dari lingkungan terdekatnya, keluarga. Jika orang tua menanamkan kelembutan, mereka pun akan meneladaninya. Sikap lembut  tersebut juga akan mendatangkan balasan yang setimpal dari  anak-anak kita kelak.

Abu Hurairah Ra meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah Saw mencium Hasan bin Ali dan didekatnya ada Al-Aqra’ bin Hayis At-Tamimi sedang duduk. Dia kemudian berkata, “Aku memiliki sepuluh orang anak dan tidak pernah aku mencium seorang pun dari mereka.” Rasulullah Saw memandang kepadanya dan berkata, “Man laa yarham laa yurham, barang siapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi.”[H R. Bukhari]<Dimuat di Majalah Hadila Edisi September 2016>

 

Eni Widiastuti
ADMINISTRATOR
PROFILE

Berita Lainnya

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos